Find Us On Social Media :

Mana yang Lebih Baik, Sayuran Digoreng atau Ditumis? Begini Jawaban para Peneliti!

Sayur goreng atau sayur tumis? Mana yang lebih baik?

GridHEALTH.id Sayuran olahan seperti kol goreng, terong goreng hingga brokoli goreng cukup disukai banyak orang.

Sayangnya, tidak sedikit yang mengatakan sayuran digoreng itu cukup berbahaya bagi kesehatan.

Terlebih dengan sisa minyak yang masih menempel pada sayuran walau sudah ditiriskan.

Baca Juga : Ketika Uban Muncul Lebih Cepat dari Usianya, Berarti Tubuh Sedang dalam Kondisi Ini

Sebenarnya, tujuan memakan sayuran mentah adalah untuk mendapatkan kandungan gizi darinya semaksimal mungkin karena meminimalkan proses pemasakan.

Sementara itu, menggoreng adalah salah satu proses masak yang sangat mungkin merusak tekstur makanan, terlebih sayuran.

Tapi para peneliti dari Spanyol dan Meksiko membuktikan sayuran yang dimasak justru bisa membawa dampak kesehatan bagi kita.

Asalkan kita menggorengnya menggunakan minyak zaitun extra virgin.

Untuk membuktikan kesehatan dalam sayuran goreng, mereka mengukur lemak, fenol dan kandungan antioksidan dari sayuran tertentu yang umumnya terdapat dalam diet Mediterania.

Sayuran tersebut seperti tomat, terong, dan labu yang ditumis dalam minyak zaitun extra virgin.

Ini terutama disebabkan oleh minyak zaitun itu sendiri, yang “memperkaya” sayuran dengan fenolnya sendiri.

Jadi, apakah sayuran goreng lebih bagus untuk kesehatan?

Baca Juga : Meghan Markle Melahirkan di Kehamilan 41 Minggu, Peneliti; 'Bayi Lahir Terlambat Otaknya Lebih Pintar Tapi Berisiko Cacat Fisik'

Ilmu gizi telah menyarankan terhadap makanan goreng selama beberapa dekade, secara konsisten menunjukkan banyak minyak yang biasa digunakan untuk menggoreng dapat meningkatkan kolesterol darah, menyumbat arteri, serta semuanya dapat menambah berat badan.

Terlepas dari semua hal ini, para peneliti hanya ingin memahami apakah nutrisi, terutama fenol, dalam metode memasak akan hilang atau justru meningkat.

Fenol merupakan antioksidan alami dan nutrisi penting.

Sebagai contoh, fenol thymol, yang ditemukan dalam thyme, memiliki sifat antiseptik. Serta capsaicin yang ditemukan dalam cabai dan paprika, dapat digunakan untuk menghilangkan rasa sakit. Fenol juga telah dipelajari untuk sifat anti kankernya.

Studi ini menunjukkan makanan yang ditumis dalam minyak zaitun memiliki fenol yang tidak ada dalam bentuk mentah, karena sayuran ini mengambil fenol dari minyak zaitun dalam menggoreng dan menumis, dan dengan demikian kapasitas antioksidan dari makanan meningkat.

Tapi sayangnya para peneliti dalam penelitian ini hanya mencakup 4 sayuran saja.