Find Us On Social Media :

Selain Keguguran, Bayi Lahir Mati Masih Jadi Kekhawatiran Ibu Hamil

Sama halnya dengan keguguran, bayi lahir mati atau Intra Uterine Fetal Death (IUFD) dapat disebabkan oleh kondisi ibu maupun janin.

GridHEALTH.id - Bayi lahir mati atau stillbirth, adalah kematian janin di dalam rahim atau selama persalinan.

Baca Juga : Paula Verhoeven Umumkan Kehamilan Pertamanya, 3 Hal Ini Penting Dilakukan Untuk Ibu Hamil

Ada beberapa perbedaan batasan stillbirth di beberapa negara. Misalnya, di Singapura menganggap stillbirth bila bayi mati setelah usia kehamilan mencapai 28 minggu atau lebih.

Namun di Indonesia, umumnya bayi dianggap lahir mati apabila mati setelah 20 minggu kehamilan. Bila bayi atau janin meninggal sebelum waktu tersebut, maka ibu hamil tersebut dianggap mengalami keguguran.

Stillbirth adalah meninggalnya bayi sebelum lahir atau selama persalinan dengan usia kandungan di atas 20 minggu, dan ukuran janin sudah memiliki organ sempurna sehingga ketika tidak bisa diselamatkan ia harus dilahirkan.

Sementara keguguran adalah meninggalnya bayi sebelum usia kandungan mencapai 20 minggu dan perlu melalui proses kuret. Meskipun sama-sama kehilangan janin baik stillbirth dan keguguran, namun keduanya memiliki perbedaan berdasarkan usia kandungan dan penanganannya.

Baca Juga : Pangeran Harry dan Meghan Markle Lahirkan Anak Bi-Rasial, Intip Ramalan Kesehatannya Kelak

Sama halnya dengan keguguran, bayi lahir mati (stillbirth) atau Intra Uterine Fetal Death (IUFD) dapat disebabkan oleh kondisi ibu maupun janin.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan stillbirth, seperti dikutip dari Hello Sehat;

Baca Juga : Mengenang Gangguan Mental yang Pernah Dialami Ibunya,  William dan Harry Luncurkan Layanan Pesan Kesehatan Jiwa

1. Bayi cacat lahir

Bayi cacat lahir merupakan salah satu penyebab stillbirth yang utama. Penyebab cacat lahir bisa disebabkan oleh kelainan kromosom, faktor lingkungan atau penyebab lain yang belum dapat diketahui.

Sementara, menurut perkiraan National Health Institute of Children and Human Development yang berpusat di Amerika Serikat menyebutkan, penyebab stilbirth adalah pertumbuhan janin yang terhambat.

Pertumbuhan janin terhambat di antaranya akibat kondisi genetik, ketidakcocokan Rh (sistem golongan darah) yang berbeda antara ibu dan janin, cacat struktural dan cacat lahir yang serius atau cacat lahir beurlang dapat membuat bayi tidak bertahan hidup.

Baca Juga : Hati-hati, Sakit Jantung Ternyata Bisa Pengaruhi Kondisi Ekonomi

2. Masalah pada plasenta

Meliputi pembekuan darah, peradangan, masalah pembuluh darah di plasenta, abrupsio plasenta dan masalah lainnya yang berkaitan dengan plasenta.

Bagi wanita yang merokok memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena gangguan plasenta jenis abrupsioa plasenta dibanding dengan wanita yang tidak merokok.

3. Kondisi kesehatan ibu

Kondisi kesehatan ibu juga memiliki peranan penyebab stillbirth. Kondisi penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), preeklamsia, dan obesitas juga dapat meningkatkan risiko stillbirth hingga dua kali lebih besar.

Baca Juga : Ginjal Bocor Paling Ditakuti Penderita Diabetes, Waspadai Gejalanya

4. Intrauterine growth restriction (IUGR)

Adalaha kondisi janin di dalam rahim memiliki ukuran di bawah rata-rata ukuran janin normal. Bayi dengan kondisi ini berisiko meninggal karena kekurangan oksigen sebelum atau selama kelahiran.

Baca Juga : Fakta, Tidur Setelah Makan Ternyata Tidak Akan Membuat Gemuk

5. Kehamilan dan komplikasi persalinan

Kondisi tertentu dalam kehamilan kemungkinan lebih berisiko bagi bayi sebelum lahir. Beberapa di antaranya adalah persalinan prematur, kehamilan lebih dari 42 minggu, komplikasi pada kehamilan, hamil kembar, kecelakaan atau cedera selama kehamilan.

Kehamilan dan komplikasi persalinan lebih sering menjadi penyebab stillbirth, sebelum kandungan mencapai 24 minggu.

6. Infeksi

Infeksi pada bayi, ibu, atau plasenta dapat menyebabkan lahir meninggal. Infeksi adalah penyebab stillbirth yang lebih sering terjadi sebelum usia kandungan mencapai 24 minggu.

Infeksi yang berkembang seperti penyakit kelima (fifth disease), sifilis, cytomegalovirus(CMV), herpes kelamin, toksoplasmosis, dan masalah tali pusat.

Baca Juga : Bahaya Kuku Panjang Bagi Kesehatan, Melukai Diri Hingga Rawan Infeksi

7. Masalah tali pusat

Jika tali pusat tersimpul atau terjepit, kemungkinan bayi tidak bisa mendapatkan suplai oksigen yang cukup.

Masalah pada tali pusat merupakan penyebab lahir meninggal lebih mungkin terjadi pada trimester akhir kehamilan.

8. Stillbirth yang tidak diketahui penyebabnya

Lahir meninggal yang tidak bisa dijelaskan lebih cenderung terjadi pada trimester akhir kehamilan.

Baca Juga : Senang Makan Camilan Tapi Takut Gemuk? Coba 6 Camilan Sehat Ini

Calon ibu mungkin sangat sulit untuk menerima kondisi yang tidak dapat diketahui apa yang menjadi penyebab stillbirth ini, namun penting untuk tidak menyesali berkepanjangan atau menyalahkan diri sendiri.(*)