Find Us On Social Media :

Pertama di Indonesia, Pemkot Surabaya Punya Ambulance Khusus Bayi dan Anak

Ambulance yang diberi nama Neonatal Emergency Transport Net (NETS) ini diklaim baru satu-satunya di Indonesia, milik Pemerintah Kota Surabaya.

GridHEALTH.id -  Pertama di Indonesia, Pemerintahan Kota Surabaya kini memiliki mobil ambulance khusus untuk bayi.

Ambulance yang diberi nama Neonatal Emergency Transport Net (NETS) ini diklaim baru satu-satunya di Indonesia. Mobil ambulance ini dikhususkan untuk penanganan bayi setelah persalinan dan kondisi kegawatan ibu.

 Baca Juga: Di Jayawijaya Mobil Ambulans Jadi Angkot, Bagaimana Nasib Peralatan Medis di Dalamnya yang Banyak dan Mahal

"Satu-satunya di Indonesia dan sebenarnya sudah kita miliki sejak tahun 2017 lalu," kata Wakil Direktur RSUD dr Soewandhie, dr Rince Pangalila (13/5) seperti dikutip dari Kompas Health.

Menurutnya, Surabaya masih memiliki satu unit NETS. Idealnya, Surabaya memiliki lima unit untuk mengcover seluruh wilayah di Surabaya.

Rince mengatakan, satu unit mobil harganya Rp1,8 miliar hingga Rp2 miliar. Mengapa mahal? "Karena di dalamnya ada alat-alat medis yang berhubungan dengan penyelamatan dan kegawatdaruratan bayi dan anak," lanjutnya.

Lebih detail dijelaskan, peralatan di dalam ambulans itu, di antaranya ada alat bantu pernapasan, pasien monitor, inkubator dan alat pacu jantung.

Selain itu juga ada peralatan dan obat untuk resusitas atau suplai oksigen pada bayi termasuk jacson rees dan T piece resusiator.

Karena itu pun, biaya penggunaan mobil ini pun sangat tinggi.

Baca Juga: Studi: Cuma Butuh Satu Orang Teman Untuk Atasi Stres dan Depresi

Para tim medisnya pun sudah sangat terlatih untu menangani bayi dan anak, termasuk bila diperlukan dokter anak akan terlibat ikut.

Untuk sekali jalan, biaya operasionalnya antara Rp2,5 juta hingga Rp2,75 juta. Tingginya biaya itu karena pihaknya ibarat memindahkan alat-alat medis di NICU ke mobil.

"Tapi untuk masyarakat miskin digratiskan. Biayanya ditanggung pemerintah kota," kata Rince.

Baca Juga: Sempat Kumpulkan Anak-anak Bicara Soal Warisan, Ini Makna Diagnosis Sakit Jantung Penyumbatan 25% Hotman Paris Hutapea !

Ia mengatakan pula, NETS ini siap melayani semua panggilan untuk kebutuhan ambulans bayi.

Namun meski dimiliki RSUD dr Soewandhie, tidak semua bayi akan dibawa. Jika ruang NICU di RS Soewandhie penuh, maka bayi harus dibawa ke RS lain.

Sebagai catatan, di Surabaya, angka kematian bayi dengan sebab berat badan lahir rendah terbilang tinggi sepanjang tahun 2017. Setidaknya 200 nyawa bayi melayang lantaran penanganan kurang tepat. 

Hal tersebut terbilang berbahaya terutama jika sang ibu memiliki kasus bayi berisiko lantaran masalah berat badan rendah.

Kondisi yang dimungkinkan muncul adalah ibu kekurangan oksigen, atau juga mengalami gejala pendarahan dan beberapa kasus lain. 

Untuk bisa menggunakan NETS, warga Surabaya cukup menghubungi layanan gawat darurat di nomor 112.

Baca Juga: Penderita Diabetes Disarankan Makan Paprika Setiap Hari, Ini Alasannya

"Tinggal sebutkan nama dan alamat, kami akan langsung meluncur, dan layanan ambulan ini gratis bagi rakyat miskin karena biayanya ditanggung pemerintah kota," tutup Rince. (*)