Find Us On Social Media :

Dampak Transglutaminase, 'Lem' Yang Digunakan Pada Makanan Olahan Daging

Makanan Olahan ternyata banyak mengandung 'Lem Daging'.

Selain untuk produk daging, transglutaminase juga banyak digunakan dalam makanan yang dipanggang atau produk susu.

Lem daging terbuat dari bakteri yang dibiakkan dari plasma darah sapi yang dicampur dengan bahan lain, seperti agar-agar atau kaseinasi. Bisa juga terbuat dari bakteri yang dikembangkan di sayuran atau ekstrak tumbuhan.

Baca Juga: Tak Hanya Teh dan Semur Daging, 4 Menu Ini Tak Cocok Dikonsumsi Saat Sahur

Pakar nutrisi Ysabel Montemayor mengatakan, penggunaan lem daging berguna untuk membuat potongan-potongan kecil daging sehingga dapat diikat menjadi satu untuk menghasilkan potongan yang lebih besar dan lebih seragam.

“Lem daging telah digunakan untuk mengembangkan atau meningkatkan tekstur berbagai produk, seperti sosis, nugget ayam, kepiting imitasi, roti, dan keju," katanya.

Misalnya pada menu tenderloin daging, penggunaan lem daging membuat potongan daging ini berbentuk kerucut alami dengan ujung lebih lebar dan tebal, mengecil dan lebih sempit.

Dengan menggunakan transglutaminase, produsen daging dapat merekatkan beberapa tenderloin bersama-sama untuk menciptakan tenderloin yang memiliki bentuk dan ukuran yang seragam.Disisi lain, The American Meat Institute mengatakan sekitar 83,6 juta kilogram daging di Amerika Serikat mengandung lem daging.

Selain lem daging, makanan yang diproses juga kemungkinan mengandung zat tambahan lain. Itu sebabnya para pakar tersebut menyarankan untuk membatasi asupan daging olahan.

Baca Juga: Semur Daging, Lezat Tapi Tak Dianjurkan Sebagai Menu Sahur, Mengapa?

USDA mengharuskan produsen daging, telur, dan unggas untuk mencantumkan transglutaminase pada label bahan.

Karena kebanyakan produsen tak selalu menuliskan istilah tersebut dengan jelas.

Terkadang, mereka menuliskannya hanya dengan istilah "Enzim TG," "Enzim", atau "Enzim TGP".

Perlu diingat, jika daging yang dikonsumsi menggunakan lem daging sebagai tambahan, daging tersebut secara otomatis masuk dalam kategori makanan olahan.