Find Us On Social Media :

Konsumsi Brokoli Secara Teratur Kurangi Risiko Alzheimer di Usia Lanjut

ilustrasi brokoli

 
GridHEALTH.id - Siapa yang tidak suka brokoli? Wah, rasanya rugi ya karena selain sayuran ini enak dikonsumsi karena renyah, brokoli merupakan salah satu sayuran sehat yang telah lama diketahui memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh.
 
 
Sayuran ini diketahui mampu melawan sel kanker serta sumber yang sangat baik bagi vitamin C, Kalsium, dan vitamin B.
 
Sebuah penelitian terbaru mengungkap sebuah manfaat terbaru dari brokoli yaitu mampu kurangi risiko alzheimer di usia lanjut.
 
Dilansir dari NY Post, sebuah penelitian yang dilakukan Johns Hopkins Medicine mengungkap bahwa kandungan dari brokoli mampu mengatur ketidakseimbangan kimia pada otak yang bisa dihubungkan dengan alzheimer

Kandungan kimia sulforafana yang tinggi dari brokoli juga dapat digunakan sebagai alternatif obat antipsikotik. Kandungan ini diharap dapat menjadi obat tanpa efek samping yang berbahaya dan membahayakan.

"Sangat mungkin ke depannya penelitian menunjukkan bahwa sulforafana sebagai suplemen yang aman untuk diberikan pada orang-orang dengan risiko alzheimer dan skizofrenia sebagai cara untuk mencegah, memperlambat, atau mengurangi gejala yang muncul," jelas Akira Sawa, pimpinan Johns Hopkins Schizophrenia Center.

Baca Juga: Selembar Struk ATM Ternyata Lebih Beracun Daripada Botol Plastik

Temuan ini muncul berdasar penelitian yang dilakukan pada bagian otak dari 81 orang yang baru mengalami gejala pertama dari psikosis mereka.

Secara rata-rata, para pasien tersebut mengalami kandungan kimia glutamat 4% lebih rendah pada bagian otak mereka dibanding pada orang sehat.

Baca Juga: Studi: Naik Pesawat Paling Pagi, Bikin Penumpang Sehat dan Bahagia

Terungkap bahwa konsumsi dua kapsul yang berisi ekstrak sulforafana setiap hari selama seminggu, tingkat glutathion pada partisipan meningkat 30%.

Secara signifikan, efek samping yang muncul tak terlalu berat dan hanya berupa perut kembung dan tak nyaman.

Peneliti menyebut bahwa masih dibutuhkan riset lanjutan mengenai hal ini. Namun hasil penelitian yang ditunjukkan telah menunjukkan hal yang cukup positif.

"Bagi orang-orang yang memiliki penyakit jantung, diketahui bahwa perubahan pola makan dan olahraga dapat mengurangi penyakit tersebut, namun pada orang dengan masalah kejiwaan, hal tersebut masih belum diteliti sebelumnya," jelas Thomas Sedlak, Direktur dari Hopkins Schizophrenia and Psychosis Consult Clinic.

Baca Juga: Mengerikan! Main Handphone Sembari BAB Berbahaya, Bisa Tularkan Penyakit Infeksi

"Kami berharap bahwa suatu hari kami bakal menemukan cara untuk mencegah penyakit mental ini," tandasnya. (*)