Baca Juga: Sering Tak Disadari, Hubungan Intim Terganggu Akibat Melupakan Foreplay
Untuk mengatasinya, kita cukup mengurangi jumlah makanan kaya beta-karoten yang kita konsumsi.
Perubahan warna kulit biasanya akan mulai memudar dan kembali normal dalam beberapa bulan.
"Anak-anak kecil mungkin berisiko lebih tinggi terkena karotenemia karena makanan bayi yang dihaluskan seperti labu dan wortel," kata Piliang.
Namun, ia menegaskan, karotenemia tidak menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya.
Terlepas dari itu, kita harus melakukan pemeriksaan saat melihat adanya banyak rona kuning pada kulit atau sesuatu yang tidak beres.
Baca Juga: Umur Pengaruhi Kehamilan, Jennifer Jill Lakukan Program Bayi Tabung di Usia 48 Tahun
Penyakit ginjal, penyakit kuning, penyakit tiroid, diabetes dan anoreksia semuanya dapat menyebabkan perubahan warna kulit.
Saat mengalami karotenemia, bagian putih mata harus tetap putih, tidak seperti penyakit kuning di mana bagian putih mata berwarna kuning.
Kasus karotenemia adalah contoh nyata adanya efek samping mengonsumsi terlalu banyak makanan tertentu, meski makanan tersebut kaya gizi.
Ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi berbagai buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, lemak sehat dan karbohidrat kompleks.
Baca Juga: Lakukan 7 Ritual Ini Sebelum Tidur Agar Tubuh dan Pikiran Jadi Sehat
Nah, jika kita melihat adanya perubahan warna pada kulit dan itu tidak hilang dalam beberapa hari, segera berkonsultasi dengan dokter.(*)
#inspiringbetterhealth #gridhealthid #gridnetworkjuara
Artikel ini telah tayang di SajianSedap.com dengan judul: Terlalu Banyak Makan Wortel Bisa Bikin Kulit Jadi Oranye! Ini Ciri-cirinya yang #SahabatSayur Harus Tahu