Find Us On Social Media :

Wortel Baik Untuk Mata, Terlalu Sering Mengonsumsinya Kulit Bisa Berubah Jadi Oranye

Mengonsumsi wortel baik bagi kesehatan, khususnya mata. Tapi jika keseringan kulit bisa berubah menjadi oranye

GridHealth.id - Penting diketahui, sering-sering makan wortel yang baik bagi mata, bisa membuat kulit kita menjadi oranye.

Kok bisa?

Tentu kita tahu, wortel merupakan makanan yang kaya akan beta-karoten sehingga manfaatnya sangat tinggi untuk kesehatan.

Baca Juga: Ussy Sulistiawaty Rela Minum Jus yang Tidak Disukainya Ini Sampai Mual, Demi Bisa Awet Muda Selalu

Tapi kita pun tahu dong, jika segala sesuatu dikonsumsi berlebih, dampaknya akan menjadi tidak baik.

Wortel pun demikian. Jika kebanyakan mengonsumsinya kulit kita akan menjadi oranye.

Mau coba untuk membuktikannya?

Baca Juga: Ratu Elizabeth Kecolongan! Istana Buckingham Perketat Keamanan Demi Nyawa Sang Ratu

Untuk diketahui, terlalu banyak mengonsumsi wortel bisa mengakibatkan karotenemia.

Menurut dokter kulit Melissa Piliang, karotenemia disebabkan oleh terlalu banyak beta-karoten dalam darah.

Beta-karoten merupakan pigmen pada buah dan sayuran yang berwarna merah, oranye dan kuning.

Baca Juga: Bingung Bedakan Madu Asli atau Palsu, Ini 4 Cara Yang Bisa Dilakukan

“Makan terlalu banyak makanan yang mengandung beta-karoten dapat mengubah warna kulit Anda menjadi oranye,” kata Piliang.

Baca Juga: Betah Membujang Hingga 60 Tahun, Rocky Gerung Dihantui Bayang-Bayang Mengerikan pada Kesehatannya

Namun, Piliang menyebut, kasus karotenemia ini jarang terjadi.

Hal semacam ini hanya terjadi 1-2 kasus dalam setahun.

Oh iya, bukan hanya wortel, yang mengandung beta-karoten antara lain, aprikot, blewah, wortel, mangga, jeruk, labu, dan ubi jalar.

Baca Juga: Berubah Total, Inilah Transformasi Bagian Tubuh Krisdayanti yang Habiskan Biaya Puluhan Juta Rupiah

Selain itu karotenemia tidak selalu disebabkan oleh makanan yang bewarna jingga.

Makanan lain seperti apel, kol, sayuran berdaun hijau, kiwi, asparagus, dan bahkan terkadang telur dan keju juga bisa menyebabkan karotenemia.

Karotenemia biasanya merupakan penyebab dari diet ketat atau dari terlalu banyak mengonsumsi makanan tertentu.

Baca Juga: Waspada Hipotermia, Kawasan Dieng Alami Penurunan Suhu Yang Ekstrem Sampai 11 Derajat Celcius

Hal ini bisa memicu risiko seseorang mendapatkan terlalu banyak dan terlalu sedikit nutrisi tertentu.

“Anda harus makan sekitar 20-50 miligram beta-karoten per hari selama beberapa minggu untuk melihat perubahan warna kulit,” kata Piliang.

Baca Juga: Sakit Tak Tertahankan, Zaskia Sungkar Jalani Operasi Laparoskopi, Begini Penyebabnya

Baca Juga: Jangan Sepelekan Difteri! 4 Buah Ini Dapat Sembuhkan Penyakit Menular Yang Mematikan Ini

Menurut dia, satu wortel berukuran sedang mengandung sekitar empat miligram beta-karoten di dalamnya.

Makan makanan yang seimbang membantu kita memastikan makan semua nutrisi yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Difteri! 4 Buah Ini Dapat Sembuhkan Penyakit Menular Yang Mematikan Ini

Ciri-ciri Karotenemia

Namun, bagaimana warna kulit bisa berubah karena karotenemia?

Dr Piliang, kelebihan beta-karoten dalam darah menempel pada area tubuh yang memiliki kulit lebih tebal.

Misalnya, telapak tangan, telapak kaki, lutut, siku, dan lipatan di sekitar hidung.

Baca Juga: Akui Lakukan Operasi Plastik Ribuan Dollar, Krisdayanti Ungkap Bagian Tubuhnya Dipermak Habis

Area tersebut merupakan area pertama yang terlihat oleh mata mengalami perubahan warna, dan terlihat sangat jelas pada orang berkulit lebih terang.

Perubahan warna kulit akan terus menjadi gelap saat kita makan lebih banyak makanan kaya beta-karoten.

Karotenemia biasanya didiagnosis dengan meninjau riwayat diet dan menguji kadar dalam darah.

Baca Juga: Kabar Duka Datang dari Rossa, Soundman yang Menemaninya 18 Tahun Alami Serangan Jantung

Baca Juga: Sering Tak Disadari, Hubungan Intim Terganggu Akibat Melupakan Foreplay

Untuk mengatasinya, kita cukup mengurangi jumlah makanan kaya beta-karoten yang kita konsumsi.

Perubahan warna kulit biasanya akan mulai memudar dan kembali normal dalam beberapa bulan.

"Anak-anak kecil mungkin berisiko lebih tinggi terkena karotenemia karena makanan bayi yang dihaluskan seperti labu dan wortel," kata Piliang.

Namun, ia menegaskan, karotenemia tidak menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya.

Terlepas dari itu, kita harus melakukan pemeriksaan saat melihat adanya banyak rona kuning pada kulit atau sesuatu yang tidak beres.

Baca Juga: Umur Pengaruhi Kehamilan, Jennifer Jill Lakukan Program Bayi Tabung di Usia 48 Tahun

Penyakit ginjal, penyakit kuning, penyakit tiroid, diabetes dan anoreksia semuanya dapat menyebabkan perubahan warna kulit.

Saat mengalami karotenemia, bagian putih mata harus tetap putih, tidak seperti penyakit kuning di mana bagian putih mata berwarna kuning.

Kasus karotenemia adalah contoh nyata adanya efek samping mengonsumsi terlalu banyak makanan tertentu, meski makanan tersebut kaya gizi.

Ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan diet seimbang dengan mengonsumsi berbagai buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, lemak sehat dan karbohidrat kompleks.

Baca Juga: Lakukan 7 Ritual Ini Sebelum Tidur Agar Tubuh dan Pikiran Jadi Sehat

Nah, jika kita melihat adanya perubahan warna pada kulit dan itu tidak hilang dalam beberapa hari, segera berkonsultasi dengan dokter.(*)

#inspiringbetterhealth #gridhealthid #gridnetworkjuara

Artikel ini telah tayang di SajianSedap.com dengan judul:  Terlalu Banyak Makan Wortel Bisa Bikin Kulit Jadi Oranye! Ini Ciri-cirinya yang #SahabatSayur Harus Tahu