Journal Philosophical Trannsaction 2012 dari Royal Society mempublikasikan fakta bahwa poligami menjadi hal yang wajar jika bertujuan untuk mengurangi tingkat kekerasan, kemiskinan, dan ketidaksetaraan gender.
Untuk menemukan hubungan antara poligami dan kesehatan, Daolah membentuk tim untuk meneliti sejumlah pria di Timur Tengah dimana poligami lebih diterima secara budaya.
Diantara pria tersebut, 68 % hanya memiliki satu istri dan sisanya melakukan poligami.
Hasilnya, pria yang berpoligami dalam penelitian tersebut 4,6 kali berisiko mengalami penyempitan arteri koroner dan 2,6 kali berisiko mengalami penyumbatan arteri lainnya.
Ketua European Society of Cardiology, Dr.Michel Komajda mengatakan bahwa fenomena tersebut berkaitan dengan tingkat stres.
"Stres jangka panjang dalam kehidupan rumah tangga juga meningkatkan risiko jantung koroner. Biasanya, orang yang mengalami masalah psikologis seperti ini enggan mengkonsumsi obat," tambahnya.(*)
#gridnetworkjuara #gridhealthid #inspiringbetterhealth