Find Us On Social Media :

Mobil 4 Miliar Ditempeli Ratusan Pembalut Haid, Inilah Spesifikasi Pembalut Wanita

Parkir sembarangan, mobil ini ditempeli pembalut menstruasi.

GridHEALTH.id - Ada-ada saja kelakuan orang zaman sekarang, baru-baru ini, ada sebuah mobil mewah berwarna merah terlihat dipenuhi pembalut wanita.

Pembalut wanita itu menutupi area mobil yang cukup luas, tidak hanya kaca mobil, mobil ini ditempeli pembalut pada kap, bumper, atap, hingga pintu.

Baca Juga: Diteror 'Orang Gila', Ayu Ting Ting Tak Ingin Memperbesar Masalah Setelah Rumahnya Dilempari Celana Dalam dan Pembalut Bekas

Mobil mewah merk Maserati berwarna merah yang konon ditaksir senilai 4 miliar rupiah ini rupanya milik seorang warga Hanoi, Vietnam.

Karena parkir sembarangan jadinya menjadi seperti itu.

Melansir dari Tribun Style yang dikutip dari China Press, pengemudi Maserati merah mendapatkan getahnya ketika ia parkir secara ilegal di sekitaran jalan Hanoi, Vietnam.

Mobil 4 miliar ini dilaporkan menghalangi mobil-mobil lain yang melintas.

Mobil Maserati ini diberi makeover pembalut wanita dengan gratis.

Sepertinya pengguna jalan memilih pembalut bersayap untuk menutupi seluruh mobil untuk mempermalukan pemilik mobil.

Dari foto yang beredar dari China Press, sang pemilik tidak selesai mencabuti pembalut wanita yang tertempel saat akan pergi.

Baca Juga: Terbiasa Minum di Mata Air, Petani Ini Keluhkan Ada yang Bergerak di Tenggorokannya

Dia dengan panik berusaha melepaskan pembalut yang tertempel di mobil 4 miliar itu, namun sayangnya, lem pada pembalut berfungsi baik.

Baca Juga: Cucu Pertama Jokowi ke Dokter Gigi Diantar Oleh Selvi Ananda yang Cantik, Seperti Ini yang Terjadi di Ruangan Dokter

Pria itu menyerah untuk menyingkirkan ratusan pembalut yang menempel di mobil mewahnya itu.

Seperti yang diketahui, pembalut memang memiliki perekat yang berguna untuk dilekatkan pada celana dalam agar tidak mudah bergeser saat digunakan.

Melansir dari Kompas.com, pembalut seperti ini rupanya sudah dibuat sejak tahun 1980-an, bahkan pembalut yang dilengkapi perekat ini juga dilengkapi sayap disampingnya untuk menampung darah.

Baca Juga: DIkaruniai Anak Kembar, Ratna Galih Akui Sempat Alami Skoliosis Parah Hingga Pilih Jalani Program Bayi Tabung

Pada zaman Yunani Kuno atau sekitar abad ke-10, untuk menampung darah menstruasi wanita hanya menggunakan kain lap, kapas atau wol dari bulu domba.

Tak hanya itu, ada juga bentalan rajut dari bulu kelinci bahkan rumput yang digunakan sebagai pembalut.

Seiring berjalannya waktu, seorang perawat di Prancis menggunakan bubur kayu untuk membendung darah menstruasi.

Pembalut versi perawat tersbut akhirnya laku keras pada 1888 dengan harga yang murah.

Zaman berkembang, pembalut pun akhirnya berganti wujud seperti yang sering kita temukan saat ini.

Baca Juga: Demi Bisa Menjadi Nicky Minaj, Lucinta Luna Lakukan Operasi Plastik Ekstrim yang Dihindari Banyak Dokter di Dunia, Seperti Ini Operasi yang Dilakukannya di Jakarta

Melansir dari FDA, pembalut saat ini terbuat dari bahan selulose atau sintetik yang digunakan untuk menyerap cairan menstruasi atau cairan dari vagina.

Pada proses produksinya pembalut wanita yang berasal dari selulose dilakukan proses bleaching/pemutihan.

Metode bleaching yang dibolehkan sesuai dengan Guidance US FDA adalah Elemental Chlorine-Free (ECF) Bleaching dan Totally Chlorine-Free (TCF) Bleaching.

EFC Bleaching adalah pemutihan yang tidak menggunakan elemen gas klorin.

Metode ini menggunakan chlorine dioxide sebagai agen pemutihan, dan dinyatakan bebas dioksin.

Sementara TFC Bleaching adalah pemutihan yang tidak menggunakan senyawa klorin, biasanya menggunakan hidrogen peroksida. Metode ini dinyatakan bebas dioksin.

Baca Juga: Terbiasa Minum di Mata Air, Petani Ini Keluhkan Ada yang Bergerak di TenggorokannyaDioksin adalah senyawa pencemar lingkungan yang dapat mempengaruhi beberapa organ dan sistem dalam tubuh.

Sifat dioksin adalah larut dalam lemak dan dapat bertahan dalam tubuh karena stabilitas kimianya.

Zat Dioksin akan dilepaskan melalui proses penguapan dengan suhu sangat tinggi yaitu 446,5 C. 

Kementerian Kesehatan melarang penggunaan gas klorindalam proses bleaching/pemutihan terhadap bahan baku yang digunakan untuk pembalut wanita karena penggunaan gas klorin dapat menghasilan senyawa dioksin yang bersifat karsinogenik atau dapat menimbulkan risiko kanker.

Bahan baku pembalut wanita yang diizinkan untuk digunakan harus menggunakan metode EFC atau TFC tersebut di atas dan tidak diperbolehkan menambahkan klorin selama proses produksi.

Baca Juga: Resmi Bertunangan Dengan Akademisi, Politisi PSI Tsamara Amany Harus Lakukan Tes Kesehatan Sebelum MenikahKekhawatiran terhadap klorin yang menyebabkan kanker tidak beralasan karena semua pembalut wanita yang beredar di pasaran telah memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan kemanfaatan serta dilakukan pengawasan rutin melalui pengujian ulang.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, fluoresensi adalah uji yang dilakukan untuk melihat adanya klorin yang terdapat dalam pembalut.

SNI mensyaratkan hasil uji tidak berfluoresensi kuat atau tidak ada flouresensi yang menunjukkan kontaminasi.

Yang perlu diperhatikan, setiap wanita wajib memerhatikan akan adanya bahan pewangi dalam pembalut.

Baca Juga: Sudah Mengantuk Tapi Susah Banget Tidur? Trik 4-7-8 Bisa Membantu Mata Segera Terpejam!

Pasalnya, pewangi dalam pembalut ini dapat menyebabkan iritasi kulit di daerah organ intim kewanitaan.

Selain itu, gantilah pembalut tiap beberapa jam sekali, minimal 3-4 jam sekali agar menghindari pertumbuhan bakteri.

Baca Juga: Seperti Ini Kondisi Pria Baju Putih Belang-belang yang Viral Setelah Dipukul KO dengan Helem, Sebelumnya Lawan Arus dan Pukul Pengendara Motor Matic

 

#gridhealthid #gridnetworkjuara