GridHEALTH.id - Dalam penelitian Hardinsyah dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor, berjudul Kecukupan Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat, kecukupan Omega 3 dan 6 bervariasi menurut ukuran tubuh, usia, dan aktivitas anak.
Baca Juga: Ceker Ayam Sebabkan Kanker? Ternyata Kaya Kolagen dan Omega 3 dan 6
Artinya, semakin banyak energi yang digunakan anak, kebutuhan akan asam lemak esensial ini juga meningkat.
Contohnya, saat berusia 3 tahun, anak membutuhkan sekitar 7 gram Omega 3 dan 0,7 gram Omega 6 dalam makanan dan minumannya.
Sayangnya, berdasarkan penelitian yang diterbitkan British Journal of Nutrition pada 2016 melaporkan bahwa 8 dari 10 anak Indonesia kekurangan asupan asam lemak esensial seperti omega-3 (EPA dan DHA).
Jadinya, masalah nutrisi dan kesehatan merupakan salah satu pekerjaan rumah yang belum tuntas bagi anak Indonesia
Padahal kehadiran lemak dan omega-3 berperan penting bagi tubuh. Dua elemen ini berfungsi sebagai komponen di dalam otak yang menunjang jaringan saraf dan mata, dan membantu proses pembekuan darah.
Baca Juga: Hanya 5 Kali Gigit Setiap Makan, Cara Baru Turunkan Berat Badan
Seperti dikutip dari merdeka.com, dokter spesialis gizi klinis Nurul Ratna Mutu Manikam mengatakan, apabila anak mengalami defisiensi omega-3 maka akan terjadi abnormalitas fungsi mata, saraf, dan otak serta menyebabkan proses tumbuh-kembangnya melambat.
"Jadi tumbuh tingginya lambat, kognitifnya juga tidak terlalu berkembang," kata Nurul.
Berdasarkan angka kecukupan gizi Indonesia pada 2014, untuk angka usia 4 hingga 6 tahun membutuhkan asupan omega 3 sebesar 0,9 gram/hari.
Padahal, ada banyak Sumber asupan omega-3 dapat ditemukan pada sarden, makarel, tuna, salmon, tiram, udang, kepiting, kuning telur, telur terfortifikasi DHA dan susu terfortifikasi DHA. (*)