GridHEALTH.id – Fortifikasi membuat makanan bernilai gizi lebih.
Sehingga baik untuk manusia.
Proses fortifikasi dilakukan secara hati-hati. Jadi tidak usah khawatir anak akan mengalami keracunan akibat kebanyakan mengonsumsi makanan berfortifikasi.
Ini karena pemberiannya sudah diperhitungkan tidak melampaui angka kecukupan gizi (AKG) seseorang.
Pemberiannya sangat sedikit tetapi cukup efektif bagi tubuh.
Baca Juga : Selain Enak, 5 Makanan Imlek Ini Bawa Keberuntungan Bagi Kesehatan
Selain itu, fortifikasi juga tidak mengubah kondisi makanan. Baik bentuk, warna, rasa, bau, kekentalan, dan lain-lain.
Jadi tidak ada bedanya, kecap terfortifikasi dengan kecap tanpa tambahan apa-apa.
Zat gizi (fortifikan) pun diusahakan tetap stabil selama waktu penyimpanan makanan.
Baca Juga : Bakteri Selalu Berada di Organ Intim Wanita, Harus Dibasmi atau Tidak?
Kabar gembiranya, fortifikasi cukup efektif mengatasi kekurangan zat gizi pada masyarakat.
Hasil penelitian Jurusan Biokimia Pascasarjana IPB membuktikan, garam fortifikasi ganda yodium dan besi (GFG) terbukti efektif mengatasi kekurangan zat besi.
Source | : | Tabloid nakita 474 |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar