Sementara menurut pandangan medis, tindihan adalah keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur kemudian merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak.
Tanda dan gejala tindihan yang dirasakan saat tidur adalah Ketidakmampuan untuk menggerakkan tubuh saat tertidur atau bangun, berlangsung selama beberapa detik atau beberapa menit.
Secara sadar terjaga, tetapi tidak dapat berbicara selama mengalami tindihan sehingga mengalami halusinasi dan sensasi yang menyebabkan rasa takut
Ada juga yang merasakan tekanan di dada serta mengalami kesulitan bernapas. Merasa seolah-olah kematian mendekat.
Sebuah penelitian di University of Toronto menemukan bahwa tindihan atau dalam bahasa ilmiah disebut sleep paralysis terjadi karena perubahan kimiawi di otak.
Perubahan tersebut menyebabkan saraf-saraf yang menggerakkan tubuh lumpuh untuk sementara. Senyawa yang terlibat dalam kelumpuhan saraf-saraf tersebut ada 2, yakni glycine dan GABA (gamma-aminobutyric acid).
Baca Juga: Hebat, Mahasiswa UGM Olah Limbah Ceker Ayam Jadi Obat Patah Tulang!
Saat tidur memasuhi fase REM (Rapid Eye Movement), keduanya bergantian menduduki neurotransmitter dan membuat komunikasi saraf terhenti, seperti dilansir Live Science.