Find Us On Social Media :

Night Terrors, Anak Berteriak Histeris Saat Tidur Malam, Beda dengan Mimpi Buruk Juga Cara Penanganannya

Ilustrasi anak tidur sehat. Jika menangis histeris artinya sedang mengalami night terror.

GridHEALTH.id - Ada banyak hal yang membuat anak terbangun di malam hari, salah satunya disebabkan karena anak mengalami teror malam atau yang disebut night terrors.

Night terrors memang terdengar mirip seperti mimpi buruk, namun keduanya sangat berbeda.

Night terrors alias berteriak histeris saat tidur di malam hari, biasa terjadi pada anak berusia 3 hingga 8 tahun.

Baca Juga: Anne Hathaway Hamil Anak Kedua Hingga Beri Dukungan untuk Wanita yang Alami Masalah Kesuburan, Ketahui Gejala dan Cara Pencegahannya

Ini terjadi ketika anak tiba-tiba terbangun dari tidur nyenyak di malam hari yang bukan disebabkan oleh mimpi.

Seorang anak yang mengalami night terrors akan bertingkah seperti:

* Menangis tak terkendali

* Tubuh mengeluarkan banyak keringat dan ritme nafas cepat

* Terlihat ketakutan, bingung ataupun panik

* Berteriak, menendang, meronta-ronta, ataupun bergumam

* Biasanya tidak mengenali wajah orang tua yang mencoba untuk menenangkannya.

Baca Juga: Polisi Ini Tewas Seketika Setelah Ditembak 7 Kali Oleh Rekannya Sendiri, Korban Luka Tembak Sering Tidak Tertolong,

Dilansir dari laman NHS.UK, anak yang mengalami night terrors biasanya akan kembali tertidur nyenyak dan tidak memiliki ingatan tentang hal itu keesokan paginya.

Hal itu disebabkan karena saat anak mengalami night terrors alias berteriak histeris saat tidur di malam hari, sebenarnya ia masih dalam kondisi tertidur meskipun matanya terbuka.

Berbeda dengan mimipi buruk, yang terjadi saat anak mengalami mimpi saat tertidur (tidur REM).

Anak yang mengalami mimpi buruk biasanya bisa mengingat dan mampu menceritakan mimpi buruknya dengan detail.

Baca Juga: Netizen Belum Tahu, Ternyata Ini Yang Didapat Jennifer Jill Saat Bercinta Dengan Ajun Perwira

Night terrors lebih sering terjadi pada anak-anak yang mewarisi riwayat keluarga yang memiliki perilaku tidur sambil berjalan alias sleepwalking.

Namun, night terror juga dapat disebabkan oleh hal-hal seperti: kelelahan, demam, pengaruh akibat penggunaan obat, merasa gelisah, hingga terkejut karena mendengar suara tertentu.

Melansir laman Stanford Children’s Health, cara orangtua membantu anak yang mengalami night terrors alias berteriak histeris saat tidur di malam hari, yaitu:

Baca Juga: Semangka Kuning dan Merah Memiliki Kandungan Gizi Berbeda juga Manfaatnya, Tapi Baik Dikonsumsi Penderita Diabetes

Cobalah untuk membantu anak untuk tertidur kembali

Jangan mencoba membangunkan anak dan tenangkan ia dengan kata-kata yang menenangkan, jika perlu gendong anak agar merasa lebih baik.

Jangan mengguncang atau meneriaki anak untuk membangunkannya, hal itu dapat membuatnya menjadi lebih histeris.

Lindungi anak dari risiko

Ketika anak mengalami night terrors, ia bisa saja terjatuh dari tangga dan melakukan hal-hal berbahaya lainnya.

Baca Juga: Sepertiga Wanita Mempunyai Masalah Kerontokan Rambut, Menyebar dari Atas Kepala, Inilah Solusinya

Cobalah untuk mengarahkan anak agar kembali ke tempat tidur dengan lembut dan tanpa paksaan.

Siapkan pengasuh untuk menjaga anak

Jelaskan kepada orang yang merawatnya tentang pengertian night terrors dan beri tahu apa yang harus dilakukan jika itu terjadi.

Cobalah untuk mencegah anak alami night terors

Pastikan anak untuk mendapatkan tidur yang cukup dengan waktu yang teratur agar anak tidak merasa kelelahan. Sehingga dia akan terbangun dan berteriak histeris saat tidur malam.

Bisa juga dengan memberikan anak waktu untuk tidur siang setiap harinya

Meskipun night terrors tidak berbahaya, jika semakin sering teradi dapat menyebabkan masalah bagi anak.

Baca Juga: Es Lilin Untuk Mendinginkan Tubuh di Musim Panas, Ditempelkan Hingga Dimasukkan ke Organ Kewanitaan, Ini yang Terjadi

Konsultasikan dengan dokter anak jika orang tua melihat tanda-tanda berikut:

1. Anak sering mengeluarkan air liur dan tubuhnya kaku ketika tidur

2. Night terrors sering terjadi hingga menggangu waktu tidur anak

3. Night terrors berlangsung lebih dari 30 menit

4. Anak melakukan sesuatu yang berbahaya ketika tertidur

Baca Juga: Suami Kepergok ML dengan Karyawannya di Salon, Istri Sah Tahu Pentingnya Rambut Bagi Wanita, Si Pelakor Langsung Digunduli

5. Anak merasa cemas dan ketakutan bahkan disaat siang hari.

Meski demikian, biasanya night terrors ataupun mimpi buruk tidak menyebabkan kerusakan pada kondisi psikologis jangka panjang pada anak.

Temani anak ketika ia tertidur, mungkin dapat mencegahnya mengalami masalah gangguan tidur ini.(*)

Penulis: Arshinta Eka Putri