Find Us On Social Media :

Setelah Muncul Tanda Ini Dikehamilannya, Irish Bella Akhirnya Berhenti Syuting, Menurut Ammar Zoni Istrinya Bandel

Irish Bella menurut Ammar Zoni ibu hamil kembar yang bandel.

GridHEALTH.id – Pasangan selebritis tanah air ini selalu menjadi perhatian publik.

Sejak mereka pacaran, hingga menikah, dan sekarang Irish Bella tengah hamil anak pertama mereka, kerap menjadi sorotan public, juga media.

Baca Juga: Dikenal Langsing, Ternyata Begini Cara Diet Wanita Perancis

Irish Bella sekarang ini tengah mengandung anak pertama dari pernikahannya dengan actor Ammar Zoni.

Kehamilan artis yang memiliki nama lengkap Yris Jetty Dirk de Beule itu kembar.

Seperti kita ketahui, kehamilan kembar berbeda dengan kehamilan tidak kembar alias single.

Kehamilan kembar, pasti si ibu akan merasakan lebih berat, si ibu perutnya akan lebih besar, tidak menutup kemungkinan si ibu akan lebih mudah lelah.

Baca Juga: Gagal Diet Akibat Metabolisme Melambat, Begini Cara Mengatasinya

Bahkan menurut ahli ibu hamil kembar memiliki risiko tersendiri, yang tidak bisa dianggap main-main.

Melansir, urmc.rochester.edu/, yang di review oleh Freeborn, Donna, PhD, CNM, FNP dan Sacks, Daniel, MD, FACOG, kehamilan ganda memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi dari kehamilan biasa.

Risikonya banyak, semisal; si ibu bisa mengalami tekanan darah tinggi mendadak, ibu hamil bisa mengalami anemia, bahkan bisa juga keguguran, bahkan bayi lahir cacat.

Mungkin karena itulah, mengutip Tribun Kaltim dari Grid.ID yang melansir vlog di kanal YouTube Aish TV pada Minggu (28/7/2019), sang suami Ammar Zoni sudah meminta sang istri tercinta untuk istirahat, alias tidak syuting.

Baca Juga: Digemari Masyarakat Indonesia, Ini 5 Fakta Ikan Mujair yang Suka Makan Kotorannya Sendiri

"Kalau gue pribadi, gue malah menyuruh istri gue buat stay aja di rumah nggak boleh ngelakuin apa-apa, nggak perlu syuting dan lain-lainnya. Karena biar gue lah, gue sebagai suami," paparnya.

Tapi ayal, saran sang suami tidak digubris Isrih Bella. Dia tetap saja ambil pekerjaan untuk syuting.

"Tapi istri gue ini bandel. Istri gue ini adalah seorang seniman, dan nggak bisa buat berhenti acting," seloroh Ammar.

"Karena akting itu adalah hobinya dia, plus sekarang hobinya dia ngelukis juga, jadi mudah-mudahan ini ngaruh ke anak ya," jelas Ammar.

Baca Juga: Dinikahi Pesepak Bola, Kimi Jayanti Terlihat Jemur Bayinya, Ini yang Harus Diperhatikan

"Jadi untuk kapan berhenti syutingnya sendiri, kapan, berapa bulannya itu kita masih belum taulah," terang Irish.

"Yang pasti aku nggak bisa terus syuting sampai nanti lahiran, karena syuting kan menyita waktu yang banyak dan waktunya juga tidak tentu."

Menurut Irish, dirinya akan benar-benar beristirahat dari dunia akting ketika tanda-tanda ini muncul.

"Jadi kita nunggu pokoknya momen dimana aku sudah perlu banyak istirahat, terus sudah gampang capek atau apa," ungkap Irish Bella.

"Jadi harap maklum nanti fans-fans jangan mudahan-mudahan jangan sedih kalau tiba-tiba aku mundur dari cinta suci. Ya mohon maaf karena ini tuntutan dari bayinya," pungkas Irish.

Baca Juga: Ini Dia 4 Tanda Jantung Bermasalah, Segera Lakukan Pemeriksaan

Melihat keputusan Irish Bella seperti itu, untuk para fans, baiknya mendokaan yang terbaik bagi si aryis cantik ini.

Namun, Irish Bella dan Ammar Zoni pun harus tahu aneka risiko ibu hamil kembar, berikut ini seperti yang dikutip dari americanpregnancy.org.

Dengan mengetahui risikonya, ibu hamil bisa menjaga diri, dan suami bisa ikut membantu melihat dan selalu mendampingi istri tercinta.

Persalinan prematur

Persalinan prematur adalah persalinan sebelum 37 minggu kehamilan lengkap.

Baca Juga: Viral Pria Makan Seekor Kucing Hidup-hidup, Padahal Ada Bakteri Mematikan di Tubuh Kucing

Rata-rata sebagian besar kehamilan tunggal bertahan 39 minggu, kehamilan kembar 36 minggu, kembar tiga 32 minggu, kembar empat 30 minggu, dan kembar lima 29 minggu.

Hampir 60% kembar lahir prematur, sementara 90% kembar tiga lahir prematur.

Berat Lahir Rendah

Berat badan lahir rendah hampir selalu terkait dengan kelahiran prematur.

Berat lahir rendah adalah kurang dari 5,5 pon (2.500 gram).

Bayi yang lahir sebelum 32 minggu dan beratnya kurang dari 3,3 pon (1.500 gram) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi sejak bayi baru lahir.

Baca Juga: Meski Sederhana, Ternyata Merangkak Miliki Berbagai Manfaat Ini untuk Tumbuh Kembang Bayi

Mereka berisiko tinggi mengalami masalah jangka panjang seperti keterbelakangan mental, cerebral palsy, kehilangan penglihatan, dan gangguan pendengaran.

Intrauterine Growth Restriction (IUGR)

Kehamilan multipel tumbuh pada tingkat yang hampir sama dengan kehamilan tunggal hingga titik tertentu.

Tingkat pertumbuhan kehamilan kembar mulai melambat pada 30 hingga 32 minggu.

Kehamilan triplet mulai melambat pada 27 hingga 28 minggu, dan kehamilan empat kali lipat mulai melambat pada 25 hingga 26 minggu.

IUGR terjadi karena plasenta tidak dapat menangani pertumbuhan lagi dan karena bayi bersaing untuk mendapatkan nutrisi.

Baca Juga: Bubble Tea Bisa Sebabkan Anak Obesitas Hingga Depresi, Kenali Masalah Kesehatan yang Mengintai Anak Saat Mengonsumsi Minuman Ini Ini

Preeklampsia

Preeklampsia, Kehamilan Terinduksi Hipertensi (PIH), Toksemia, dan tekanan darah tinggi adalah semua istilah yang identik.

Kehamilan kembar dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan preeklampsia dibandingkan kehamilan tunggal. Setengah dari kehamilan triplet mengalami preeklampsia.

Perawatan prenatal yang sering meningkatkan kemungkinan mendeteksi dan mengobati preeklampsia.

Perawatan prenatal yang memadai juga mengurangi risiko mengembangkan masalah serius dari preeklampsia untuk bayi dan ibu.

Diabetes Kehamilan

Peningkatan risiko diabetes gestasional pada kehamilan multipel tampaknya merupakan hasil dari dua plasenta yang meningkatkan resistensi terhadap insulin, peningkatan ukuran plasenta, dan peningkatan hormon plasenta.

Risiko terjadinya diabetes gestasional pada kehamilan multipel masih diteliti saat ini.

Baca Juga: Rindu Angkat Barbel hingga Rutin Olahraga Lagi, Istri Agung Hercules: 'Udah, Jadi Agung Santoso Saja, Ya?'

Dalam satu penelitian, peningkatan risiko diabetes gestasional memang tampak jelas, tetapi dokter yang terlibat merekomendasikan agar dilakukan pengujian lebih lanjut.

Placental Abruption (Abrasi Plasenta)

Solusio plasenta tiga kali lebih mungkin terjadi pada kehamilan multipel.

Ini mungkin terkait dengan fakta bahwa ada peningkatan risiko preeklamsia.

Ini paling sering terjadi pada trimester ketiga, tetapi risiko meningkat secara signifikan setelah bayi pertama dilahirkan secara normal.

Fetal Demise or Loss

Kematian janin dalam kandungan sangat jarang terjadi. Penyedia layanan kesehatan akan menentukan apakah yang terbaik untuk mengekspos bayi lain atau bayi ke janin yang telah meninggal atau untuk melanjutkan persalinan.

Jika kehamilan bersifat dikorionik (ada dua chorion), maka intervensi mungkin tidak diperlukan.

Baca Juga: Ini Alasannya Mengapa Perlu Pemeriksaan Jantung Lewat EKG Secara Rutin

(Chorion adalah selaput yang membentuk bagian janin dari plasenta. Si kembar fraternal selalu memiliki dua chorion sedangkan si kembar identik dapat memiliki satu atau dua chorion.)

Jika kehamilan memiliki chorion tunggal, kematangan janin akan dinilai untuk melihat apakah persalinan segera dianjurkan.

Dalam situasi ini, perlu ditimbang risiko antara memiliki bayi prematur dan risiko tetap dalam kandungan.

Operasi caesar

Jika Anda hamil dengan kelipatan, itu tidak berarti bahwa akan melahirkan secara sesar.

Rekomendasi khas untuk pengiriman kembar tiga dan kelipatan orde tinggi adalah sesar, tetapi kembar sering dilahirkan dengan cara normal alias pervaginam.

Baca Juga: Sulit Berkonsentrasi Bisa Jadi Tanda Anak Alami Gangguan Mental, Waspadai Jika Hal Ini Terlihat pada Anak

Persalinan pervaginam kembar tergantung pada presentasi bayi. Bayi kembar dapat dilahirkan normal ketika usia kehamilan lebih dari 32 minggu; bayi A (bayi yang paling dekat dengan serviks) adalah yang terbesar, bayi A mengarah ke bawah, bayi B mengarah ke bawah, Sungsang, atau menyamping, bayi B lebih kecil dari bayi A, tidak gawat janin, juga tidak ada cephalopelvic disproportion (CPD).(*)