GridHEALTH.id - Konon, sejak zaman Fir’aun, orang-orang Mesir memanfaatkan madu untuk membantu menyembuhkan beragam penyakit. Pun madu dipercaya dapat mengobati luka atau menyembuhkan luka bakar (anti-inflammatory) serta infeksi bekas operasi.
Hasil studi yang dilakukan di Afrika Barat menunjukkan, madu yang dioleskan pada penderita kusta dapat mengurangi tajamnya bau yang diakibatkan borok, bahkan menutup luka borok lebih cepat.
Konon sejak zaman dulu pula, madu diyakini memiliki daya antibakteri karena sifatnya yang dapat mengurangi ketersediaan air bagi pertumbuhan bakteri.
Di kalangan masyarakat, madu juga sering digunakan untuk menangani masalah keseharian. Misal, kala anak terjatuh segera bagian yang terantuk diolesi madu agar tidak membiru atau benjol.
Begitu juga ketika si kecil secara tak sengaja menyentuh benda panas. Agar tak melepuh, segera diolesi madu pada bagian yang terkena panas tadi. Atau saat sakit batuk, madu dicampur perasan jeruk nipis dan sedikit air sehingga dahaknya encer.
Di tanah air, khasiat madu telah lama diteliti. Salah satunya penelitian Y. Widodo tujuh tahun lalu.
Peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi di Bogor ini memaparkan, pemberian madu 100% murni—dalam bahasa awam lebih dikenal madu asli—pada anak-anak secara teratur setiap hari, dapat memberikan ragam manfaat, di antaranya menurunkan tingkat morbiditas (demam dan pilek serta memperbaiki nafsu makan anak.
Jadi penyakit “langganan” anak seperti demam dan pilek dapat ditangkal dengan kebiasaan mengonsumsi madu.
Begitu juga dengan anak yang mengalami sulit makan, bisa lo diatasi dengan madu.