GridHEALTH.id - Gingivitis atau radang gusi adalah penyakit yang dapat menyebabkan iritasi, kemerahan dan pembengkakan atau radang pada bagian gusi.
Penyebab radang gusi yang paling umum adalah kebersihan mulut yang buruk, yang mendorong terbentuknya plak pada gigi dan menyebabkan peradangan pada jaringan gusi.
Baca Juga: Pernah Sakit Gigi Hingga Gusi Berdarah? Ini Penyebab dan Pencegahannya
Penting untuk segera menangani dan mengobati radang gusi ini.
Baca Juga: Malas Menyikat Gigi Dapat Sebabkan Penyakit Berbahaya pada Tubuh, Salah Satunya Penyakit Jantung
Sebab, radang gusi dapat menyebabkan penyakit gusi yang lebih serius yang disebut periodontitis dan bisa juga menyebabkan gigi rontoki.
Gejala yang timbul saat seseorang menderita radang gusi, yaitu :
Baca Juga: Gegara Gigitan Nyamuk, Pramugari Ini Kegagalan Organ Dalam hingga Tewas
- gusi yang berdarah saat dan setelah menyikat gigi
- gusi berwarna merah atau merah gelap, bengkak, dan lunak
- bau mulut yang persisten atau rasa tidak enak di mulut
Baca Juga: Kadar Vitamin D Dalam Tubuh Wajib Ditinggikan, Alasannya Bisa Usir Kanker
- gusi menyusut
- terbentuknya kantong dalam di antara gigi dan gusi
- gigi lepas atau bergeser
- perubahan cara gigi pas saat digigit, atau pas gigi palsu sebagian.
Penyebab paling umum dari radang gusi adalah kebersihan mulut yang buruk.
Baca Juga: Kenali Meningitis, Penyakit Berbahaya yang Berisiko Amputasi dan Sering Terjadi pada Balita
Selain itu, adapun penyebab lainnya yang dapat menyebabkan radang gusi, yaitu : perubahan hormon saat hamil, menopause, ataupun menstruasi, menderita penyakit kanker atau HIV yang mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Bisa juga karena konsumsi obat-obatan tertentu, merokok, jarang menyikat gigi, dan bisa juga disebabkan oleh riwayat keluarga yang memiliki penyakit gigi serupa.
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah peradangan pada gusi ini, adalah :
Berhenti merokok
Perokok berisiko 7 kali lebih mungkin terkena penyakit gusi daripada bukan perokok. Selain itu, merokok dapat dapat menurunkan peluang keberhasilan untuk beberapa pengobatan.
Mengurangi stres
Stres dapat mempersulit sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.
Hal ini juga dapat menyebabkan radang gusi.
Baca Juga: Habis Makan Daging Kambing Tak Perlu Khawatir, Ini 11 Makanan Penurun Kolesterol
Melakukan diet seimbang
Nutrisi yang tepat dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. Mengonsumsi makanan buah ataupun sayuran yang mengandung antioksidan, vitamin E dan vitamin C, dapat membantu tubuh memperbaiki jaringan yang rusak.
Hindari menggeretakkan gigi
Tindakan ini dapat memberikan kekuatan berlebih pada jaringan pendukung gigi dan dapat meningkatkan laju kerusakan jaringan tersebut.
Baca Juga: Mudah Tersinggung hingga Tanpa Ekspresi, Ciri dari 11 Tanda Orang dengan EQ Rendah
Menjaga kebersihan mulut
Sikatlah gigi selama dua menit, setidaknya 2 kali sehari di pagi hari dan malam sebelum tidur. Lebih baik lagi jika menyikat gigi setiap habis makan ataupun mengemil, sesuai anjuran dokter gigi.
Mengunjungi dokter gigi secara teratur
Kunjungi dokter gigi atau ahli kesehatan gigi secara teratur untuk membersihkan gigi setiap 6 hingga 12 bulan.
Jika memiliki faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena periodontitis, seperti : mulut kering, minum obat-obatan tertentu atau merokok, mungkin perlu untuk melakukan pembersihan gigi lebih sering.
Rontgen gigi tahunan juga dapat membantu mengidentifikasi penyakit yang tidak terlihat oleh pemeriksaan gigi visual dan dapat memantau perubahan gigi.
Baca Juga: Ini 6 Cara Alami dan Sederhana Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Radang gusi yang tidak diobati dapat berkembang menjadi penyakit gusi yang menyebar ke jaringan dan tulang yang mendasarinya atau periodontitis.
Periodontitis adalah suatu kondisi yang jauh lebih serius, yang dapat menyebabkan gigi rontok.
Radang gusi yang parah juga diduga berhubungan dengan beberapa penyakit sistemik, seperti : penyakit pernapasan, diabetes, penyakit jantung koroner, stroke, dan artritis rematoid.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bakteri yang menyebabkan periodontitis dapat memasuki aliran darah melalui jaringan gusi, yang kemudian dapat memengaruhi jantung, paru-paru, dan bagian lain pada tubuh. (*)