Find Us On Social Media :

Ketahui Tanda Keputihan Tak Normal, Bisa Sebabkan Infeksi Vagina

Ketahui tanda dan penyebab keputihan tak normal pada wanita.

GridHEALTH.id -  Keputihan adalah cairan normal yang berasal dari vagina wanita dan anak perempuan.

Cairan atau lendir ini berfungsi untuk menjaga vagina agar tetap bersih dan sehat, sebagai pelumas alami, serta melindunginya dari berbagai infeksi.

Baca Juga: 4 Penyebab Keputihan Bagi Wanita Ini Ternyata Hanya Mitos

Keputihan dianggap normal jika tidak mengeluarkan bau yang tak sedap, berwarna bening atau putih, lengket, licin, berair atau terasa basah.

Baca Juga: Vitamin K, Ampuh Hilangkan Kantung dan Lingkaran Hitam di Sekitar Mata

Jumlah keputihan yang keluar bervariasi. Biasanya keputihan akan banyak keluar saat masa kehamilan, sebelum atau sesudah masa haid, aktif secara seksual, dan menggunakan kontrasepsi berupa pil KB.

Keputihan dapat menjadi tak normal jika memiliki gejala, seperti : rasa gatal dan nyeri saat keputihan, cairan berubah warna dan konsistensi, serta mengeluarkan bau tak sedap. Keputihan yang tak normal ini bisa jadi tanda vagina terkena infeksi.

Setiap perubahan keseimbangan pada vagina yang berasal dari bakteri, dapat mempengaruhi warna, tekstur, dan bau cairan.

Hal-hal yang dapat mengganggu tingkat keseimbangan vagina dan meningkatkan risiko infeksi vagina, yaitu :

Baca Juga: Cukup Berisiko, Artis Korea Ini Hanya Butuh waktu 48 Detik Untuk Habiskan 5 Mangkuk Mi Tanpa Sisa

- Penggunaan antibiotik atau steroid

- Adanya bakteri vaginosis dalam vagina

- Penggunaan pil KB

- Gonore atau infeksi menular seksual yang disebabkan seringnya beganti-ganti pasangan

Baca Juga: Berharap Anak Majikan Tidur Cepat dan Nyenyak, Pengasuh Bayi Ini Tega Beri Cairan Merah yang Dapat Rusak Otak Bayi

- Trikomoniasis atau infeksi parasit menular yang disebabkan oleh hubungan seks tanpa kondom

- Atrofi vagina, yaitu penipisan dan pengeringan pada dinding vagina selama menopause

- Vaginitis, adanya iritasi di dalam atau di luar vagina

- Adanya penyakit penyakit kanker serviks, diabetes atau penyakit radang panggul.

Adapun tanda keputihan tak normal berdasarkan penyebabnya, seperti :

Baca Juga: Meski Kakinya Tertusuk Paku, Paskibraka Pembawa Baki di Morowali Ini Tetap Selesaikan Tugasnya

# Cairan berwarna cokelat atau atau disertai bercak darah

Meski jarang terjadi, keputihan jenis ini biasanya disebabkan karena haid yang tidak teratur. Kondisi ini juga dapat menandakan adanya kanker serviks, pendarahan abnormal pada vagina dan penyakit radang panggul.

Baca Juga: Ketahui Dampak Buruk Menjemur Pakaian dalam Ruangan Bagi Kesehatan

# Cairan berwarna keabuan atau kuning

Keputihan jenis ini biasanya disebabkan oleh penyakit gonore. Bisa juga disebabkan oleh

Adanya pendarahan saat haid dan nyeri panggul.

# Cairan berwarna kuning atau kehijauan, dan berbuih

Keputihan jenis ini biasanya disertai dengan bau tak sedap, rasa gatal dan nyeri. Disebabkan oleh penyakit trikomoniasis atau infeksi parasit menular.

#Cairan kental dan berwarna putih keju

Disebabkan oleh infeksi jamur pada vagina yang mengakibatkan pembengkakan dan nyeri di sekitar vulva, rasa gatal, dan rasa sakit ketika berhubungan seksual.

Baca Juga: Ada Risikonya, Terapi Pemutihan Alat Kelamin Pria Sedang Tren di Thailand

# Cairan berwarna merah muda

Biasanya disebabkan oleh lapisan uterus yang terjadi setelah melahirkan.    

#Cairan berwarna putihm, abu-abu, atau kuning disertai bau amis

Keputihan jenis ini disebabkan oleh bakteri vaginosis yang menyebabkan rasa gatal atau terbakar, kemerahan, dan pembengkakan pada vagina.

Untuk menghindari keputihan yang tidak normal dan berisiko menyebabkan infeksi vagina, lakukanlah langkah-langkah pencegahan seperti :

Baca Juga: 5 Cara Bakar Lemak Tanpa Berkeringat, Sederhana Tapi Manjur

1. Jaga kebersihan vagina dengan membersihkannya menggunakan sabun khusus vagina dan air hangat

2. Jangan gunakan sabun yang mengandung wewangian dan menggunakan feminin douche atau semprotan khusus yang berfungsi untuk menghilangkan keputihan.

3. Saat buang air, bersihkan vagina dari arah depan ke belakang. Hal ini untuk mencegah bakteri yang ada pada anus masuk ke dalam vagina.

4. Kenakan celana dalam berbahan katun dan hindari pakaian terlalu ketat. (*)