Find Us On Social Media :

Darah Haid Banyak Berlebih Bisa Berisiko Pengangkatan Rahim!

Wanita wajib waspadai jika darah haid keluar secara berlebihan.

GridHEALTH.id – Haid adalah periode yang pasti terjadi setiap bulannya pada perempuan.

Darah haid yang banyak keluar kerap kali dianggap wajar dan tak membahayakan.

Baca Juga: 11 Hal Ini Tak Boleh Dilakukan Selama Haid Karena Ganggu Kesehatan!

Padahal jika darah haid keluar secara berlebihan dan berlangsung lama, itu bisa jadi tanda mengalami penyakit menorrhagia.

Menorrhagia adalah istilah medis untuk darah haid yang keluar tidak normal atau banyak dan berkepanjangan.

Baca Juga: Kota yang Terkenal Tempat Wisata dan Budaya serta Lahirnya Seniman juga Artis Terkenal Ini Membutuhkan Tambahan RSJ, Jumlah ODGJ di Bandung Meningkat

Perempuan yang mengalami menorrhagia biasanya akan terganggu aktivitas sehari-harinya, karena banyaknya darah yang keluar saat haid, sehingga harus sering mengganti pembalut.

Indikasi ketika perempuan mengalami menorrhagia adalah ketika darah haid yang keluar sebanyak 80 ml atau setara dengan 16 sendok teh selama periode haid.

Rata-rata perempuan dengan periode haid yang normal, hanya akan kehilangan sekitar 30 ml atau setara dengan 6 hingga 8 sendok teh cairan darah yang dikeluarkan.

Adapun gejala yang timbul saat mengalami menorrhagia, yaitu:

Baca Juga: Karena Penyakit yang Dideritanya Ahmad Dahani di Cipinang ditempatkan di Sel Khusus, Tapi Nama Penyakitnya Membingungkan

- Harus mengganti pembalut setiap 1 sampai 2 jam sekali dan menggunakan pembalut berlapis agar darah haid tidak bocor

- Bangun saban malam untuk mengganti pembalut

- Haid berlangsung lebih dari satu minggu

- Darah haid menggumpal

- mengalami gejala anemia saat haid, seperti kelelahan atau sesak napas.

Untuk diketahui penyebab penyakit menorrhagia ini sangatlah beragam, seperti:

Baca Juga: Hari Ini Duo Semangka Kembali Dipanggil KPAI, Ternyata ‘Aset’ Mereka Diasuransikan Rp1 Miliar di Singapura, Perawatannya Meniru Artis Hot Jepang

ketidakseimbangan hormon, disfungsi ovarium atau ketika ovarium tidak melepaskan sel telur, fibroid atau polip yaitu pertumbuhan tumor non-kanker yang tumbuh di sekitar rahim, adenomyosis atau ketika kelenjar endometrium tertanam di otot rahim yang sering menyebabkan pendarahan hebat dan rasa sakit saat haid.

Baca Juga: Sulit Tidur Malam? Lakukan Hal Berikut Ini Supaya Terhindar dari Penyakit Jantung

Selain itu bisa juga disebabkan karena pelvic inflammatory disease (PID) atau efek penggunaan kontrasepsi, komplikasi kehamilan, penyakit pendarahan akibat riwayat keluarga, konsumsi obat-obatan tertentu, serta adanya penyakit kanker, hati dan ginjal yang bisa menyebabkan penyakit menorrhagia.

Komplikasi yang dapat terjadi ketika mengalami menorrhagia atau keluarnya darah haid yang berlebihan ini adalah penyakit anemia dan kram yang parah saat haid.

Melansir NHS.UK, cara yang bisa dilakukan untuk mengobati menorrhagia atau keluarnya darah haid yang berlebihan ini, yaitu :

Baca Juga: 8 Makanan Ini Terbukti Mampu Menyehatkan Otak, Bisa Cegah Lupa Akibat Faktor Usia!

1. Intrauterine system (IUS), adalah sejenis alat kontrasepsi kecil yang mengandung hormon progestogen yang dimasukkan ke dalam rahim dengan bantuan profesional.

2. Obat-obatan tanpa hormon, seperti asam traneksamat atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

3. Obat-obatan dengan hormon, seperti pil kontrasepsi kombinasi atau tablet progestogen.

4. Ablasi endometrium, yaitu prosedur untuk menghilangkan lapisan rahim.

Baca Juga: Rutin Lakukan Pemeriksaan Kesehatan, Penyanyi Rock Ini Kecolongan Terpapar Toksoplasma di Kehamilan Kedua

5. Myomectomy, atau operasi untuk mengangkat fibroid.

6. Embolisasi arteri, yaitu prosedur non-bedah untuk mengecilkan fibroid.

7. Histerektomi, atau operasi untuk mengangkat ke rahim.

Bagi perempuan yang merasa darah haid keluar secara berlebih hingga menyebabkan tubuh terasa lemas, segeralah periksakan diri ke dokter.(*)