Find Us On Social Media :

Ternyata Obat Batuk Tak Boleh Dikonsumsi Balita, Berisiko Kejang-Kejang Bahkan Beracun

Ternyata obat batuk tak boleh dikonsumsi balita, karena berisiko beracun.

GridHEALTH.id – Indonesia diperkirakan masih akan mengalami musim kemarau hingga bulan Oktober 2019 nanti.

 

Baca Juga: Satu Sendok Madu Ampuh Sembuhkan Batuk Anak Daripada Obat Batuk Sirup

Musim kemarau yang panjang ini tak hanya membuat persediaan air menipis dan banyak menyebabkan kebakaran, tetapi juga dapat menimbulkan sejumlah penyakit infeksi saluran pernapasan atau disebut juga ISPA.

Adapun berbagai penyakit lainnya seperti : penyakit mata, kulit kering, diare, batuk dan pilek.

Hal ini disebabkan oleh banyaknya debu pada musim kemarau yang dapat mengakibatkan munculnya berbagai penyakit, terutama batuk.

Batuk sangatlah rentan dialami oleh anak-anak saat musim kemarau ini.

Bagaimana tidak, aktivitas anak yang sering bermain kotoran ataupun bermain dengan teman sebayanya yang sedang sakit, sudah tentu akan menularkan virus penyebab batuk ini.

Baca Juga: Batuk Berdahak di Musim Kemarau, Ini Cara Ampuh Untuk Mengatasinya

Untuk menyembuhkan batuk anak, orangtua pasti akan mengandalkan obat batuk. 

Padahal, obat batuk ini ternyata tidak boleh diberikan pada anak-anak, terutama pada anak berusia balita.

Hal itu karena, banyak obat batuk yang terbukti tidak bekerja untuk menyembuhkan batuk, dan malah bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan anak.

Baca Juga: Sebut Faisal Nasimuddin Teman hingga Sempat Tak Yakin Punya Suami, Akankah Luna Maya Betah Menjomblo dengan Risiko Ancaman Kesehatan?

Menurut Dr. Dr Hermione Lyall, seorang konsultan anak di Rumah Sakit St. Mary di London, mengatakan bahwa obat batuk ini bisa menyebabkan sejumlah risiko pada anak.

Contohnya mempercepat atau memperlambat kerja jantung, mempengaruhi sistem saraf pusat, dan bisa menimbulkan kejang-kejang.

Adapun menurut Dr. Oliver Bevington, dari Royal College of Paediatrics and Child Health, obat batuk sirup ataupun obat-obat batuk yang dijual bebas, bisa meningkatkan risiko terjadinya overdosis yang tidak disengaja dan bisa menyebabkan efek beracun pada balita.

“Banyak obat batuk dan pilek yang mengandung bahan aktif, seperti dekongestan hidung, antihistamin dan penekan batuk yang mungkin, dalam dosis besar, memiliki efek buruk atau beracun jika dikonsumsi, terutama bagi anak di bawah enam tahun yang jauh lebih rentan," ucap Dr. Oliver Bevington.

Baca Juga: Bukan Hanya Penghias Masakan, Seledri Miliki 13 Manfaat yang Bisa Sehatkan Tubuh Ini

Sebagian besar batuk dan pilek pada anak-anak, biasanya disebabkan oleh infeksi virus dan akan sembuh dengan hanya beristirahat atau mengonsumsi obat, seperti parasetamol atau ibuprofen.

Selain itu, cara sederhana dan aman untuk menyembuhkan batuk pada anak adalah dengan memberinya satu sendok teh madu yang dicampur dengan perasan lemon, sebelum anak tidur.

Baca Juga: ASI Tetap yang Gizi Terbaik Hindari Bayi Obesitas dan Lambat Tumbuh Kembangnya

Namun, jika batuk tak kunjung sembuh ataupun semakin bertambah parah dalam waktu 5 hari, segera bawa anak ke dokter untuk menyembuhkan dan memastikan penyakitnya. (*)