Melansir laman Daily Mail, penelitian yang dilakukan di National Heart and Lung Institute , menemukan bahwa kandungan theobromine dalam cokelat ternyata lebih baik menghentikan refleks batuk, daripada kodein yang menjadi bahan utama dari obat batuk.
Cokelat nyatanya mampu mengurangi frekuensi batuk dan juga berguna mengatasi gangguan tidur hanya dalam waktu 2 hari.
Tak hanya itu, cokelat malah bisa mencegah batuk jika dikonsumsi lebih awal atau ketika seseorang mulai merasakan gejala-gejala batuk.
Namun, meminum cokelat yang telah dicairkan atau diseduh, rupanya tidak memiliki efek yang sama saat memakan cokelat secara langsung.
Sebab, minuman cokelat tersebut tidak lama bersentuhan dengan tenggorokan, sehingga cokelat yang diminum tersebut tak dapat membentuk lapisan pelindung yang berguna untuk menyembuhkan batuk.