Find Us On Social Media :

Tidak Semua Makanan Bisa Dipanaskan di Microwave, Ini Bahayanya

Tidak semua makanan dan minuman beserta wadahnya dapat dipanaskan di microwave.

GridHEALTH.id - Microwave memang cocok untuk kita yang sibuk sehingga tidak punya waktu banyak untuk menyiapkan bahan-bahan dan memasak setiap hari.

Baca Juga: Menghangatkan Makanan di Microwave Bisa Sebabkan Kanker? Ini Faktanya

Sebabnya, sebagai peralatan masak, microwave menawarkan kepraktisan bagi penggunanya di dapur. Jika lapar dan malas masak, kita tinggal memanaskan makanan sisa kemarin, dan kurang dari lima menit, makanan siap untuk disantap.

Belum lagi makanan-makanan yang dibuat khusus untuk microwave seperti popcorn, pasta, beras, bahkan mi instan yang juga bisa dimasak di microwave.

Namun, kita juga perlu mewaspadai penggunaannya. Selain menyedot daya listrik yang lumayan besar, perlu diketahui ada makanan atau benda-benda lain yang apabila dipanaskan dengan microwave akan berakibat fatal. Contohnya, microwave bisa meledak yang kemudian menimbulkan kebakaran.

Dilansir dari dekoruma.com, berikut beberapa benda yang tidak boleh dimasukkan ke dalam microwave, mulai wadah makanan hingga makanan/minuman itu sendiri.

Baca Juga: Pekik Tangisnya Pecah, Lady Rocker Ini Berkali-kali Mohon Dipulangkan ke Indonesia Setelah Jalani Operasi Lutut Akibat Tendangan Sang Suami: 'Lutut Gue Hancur'

1. Makanan di dalam alumunium foil. Untuk oven biasa, aluminium foil memang menjadi alat bantu yang berguna, tapi jangan sekali-kali digunakan dalam microwave.

Gelombang mikro microwave yang bertemu dengan unsur logam pada aluminium foil akan menimbulkan percikan api. Apabila membesar dan terkena ke sambungan listrik, hal ini bisa menimbulkan kebakaran yang besar.

2. Cabai utuh. Bahan kimia dalam cabai yang bernama capsaicin akan bereaksi dan merembes keluar dalam bentuk asap.

Saat pintu microwave dibuka, reaksi tersebut akan menyebabkan cabai meledak. Bila terkena muka, khususnya mata, akan sangat berbahaya karena bisa membakar kulit dan mata. Belum lagi risiko cabai yang mengeluarkan api yang juga bisa fatal.

Baca Juga: Bukan Mau cari Sensasi, Pengacara Ini Sudah 40 Tahun Hobi Makan Pecahan Kaca

3. Makanan dalam wadah/kantong plastik. Saat menggunakan wadah untuk memanaskan makanan, pastikan menggunakan wadah yang punya keterangan microwaveable (dapat digunakan di microwave, biasanya berlambang benda ini di salah satu sisinya.

Kantong atau wadah berbahan kertas, plastik, atau styrofoam yang tidak aman untuk dipanaskan microwave bisa mengeluarkan zat beracun akibat meleleh. Selain itu, bukan tidak mungkin wadah-wadah ini akan terbakar.

Baca Juga: Milenial Berisiko Alami Gigi Sensitif, Ternyata Ini Penyebabnya

 4. Daging dan ikan beku. Memanaskannya di microwave untuk mempercepat proses pencairan tampak menjadi alternatif, tapi jangan sekali-kali dilakukan.

Bakteri-bakteri yang ada di dalam daging akan menyebar di ruang pemanas microwave dan menetap di situ.

Bakteri-bakteri tersebut akan membuat makanan lainnya terkontaminasi saat dipanaskan di microwave. Ini meningkatkan risiko keracunan makanan.

5. Bahan makanan yang banyak mengandung air. Seperti anggur, semangka, bahkan telur punya risiko untuk meledak.

Selain membuat ruang pemanas microwave kotor, kandungan air dalam bahan makanan yang sudah menguap bisa terbakar dan membahayakan rumah

Baca Juga: Ibu Hamil Sering Mengalami Gusi Berdarah, Ternyata Ini Penyebabnya

6. Air Susu Ibu (ASI). Ibu menyusui yang sibuk seringkali menyimpan ASI perah di freezer. Boleh saja malah sangat dianjurkan agar ASI tetap terjaga kualitasnya sampai saat hendak dikonsumsi si kecil.

Hanya saja, jangan pernah menggunakan microwave untuk mencairkannya. Protein-protein yang menyehatkan bagi buah hati akan mati karena adanya perlambatan enzim akibat terpapar panas. Belum lagi risiko untuk terbakarnya mulut dan lidah bayi apabila ASI terlalu panas.

Baca Juga: Ibu Hamil Sering Mengalami Gusi Berdarah, Ternyata Ini Penyebabnya

Masih banyak benda-benda lain yang tidak disarankan dimasukkan ke microwave. Maka itu, sebelum menggunakannya, pastikan untuk membaca instruksi agar tak perlu mengorbankan keamanan dan keselamatan keluarga. (*)