GridHEALTH.id- Penyakit sendi adalah penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi penyakit sendi di Indonesia mencapai 7,3% dan penyakit radang sendi adalah yang paling umum terjadi.
Radang sendi adalah kondisi dimana sendi mengalami peradangan, pembengkakan, kekakuan dan menyebabkan rasa nyeri.
Penyakit ini sering dianggap sebagai penyakit yang bisa diderita oleh orang berusia tua atau lansia saja.
Padahal, radang sendi bisa dialami oleh segala usia, bahkan remaja dan anak-anak pun tak tertutup kemungkinan menderita penyakit sendi ini.
Meskipun penyebab radang sendi belum bisa dipastikan, namun ada beberapa fakor yang dapat meningkatkan risikonya, seperti: riwayat keluarga, bertambahnya usia, gender wanita, pernah mengalami cedera sendi, dan masalah kelebihan berat badan.
Tak hanya itu, rupanya kebiasaan sehari-hari juga dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit sendi ini dalam tubuh.
Melansir Kompas.com, Dokter spesialis kedokteran olahraga, dr Ade Tobing, SpKO menjelaskan bahwa kebiasaan sehari-hari yang bisa membahayakan sendi adalah gaya hidup yang kurang aktif atau kurang bergerak.
"Kalau kurang gerak, bisa menyebabkan kekakuan sendi. Lama-kelamaan sendinya bisa rusak," kata dr. Ade.
Salah satu contoh gaya hidup yang tak aktif itu, misalnya adalah duduk selama 2 jam tanpa bergerak.
Kebiasaan duduk terlalu lama ini, bisa menyebabkan terjadinya kekakuan dan kelemahan sendi, terutama pada area lutut dan tulang belakang.
Ini biasanya banyak dilakukan oleh pekerja kantoran. Tak hanya itu, bisa kita lihat sekelilng, jika anak-anak juga memiliki kebiasaan terlalu lama duduk karena efek bermain gadget.
Tak heran rasanya jika penyakit sendi ini ternyata juga bisa diderita oleh anak-anak.
"Jadi harus melakukan peregangan mulai dari kepala sampai kaki," kata dr. Ade.
Tak hanya itu, kebiasaan hidup yang tidak aktif atau kurang bergerak juga bisa seseorang menderita obesitas.
Obesitas atau masalah kelebihan berat badan inilah yang bisa membebani atau memberikan banyak tekanan pada sendi, sehingga menjadi rawan mengalami perandangan.
Baca Juga: Radang Sendi Bisa Terjadi Pada anak, Ini Risikonya Bagi yang Obesitas
Dr. Ade juga mengatakan bahwa olahraga tak hanya berguna untuk mencegah radang sendi, tetapi juga berguna untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Meskipun demikian, olahraga harus dilakukan dengan teratur dan terukur. Artinya olahraga yang dilakukan tidak boleh terlalu ringan, ataupun terlalu berlebihan.
Sebab olahraga yang berlebihan, seperti misalnya melompat atau menghentakan kaki terlalu keras juga bisa menyebabkan munculnya penyakit pada sendi.
Penyakit sendi seringkali dianggap sepele, padahal ini malah bisa menyebabkan kita kesulitan atau bahkan tak mampu lagi melakukan kebiasaan yang biasa dilakukan sehari-hari.
Belum lagi, penyakit ini masih belum ditemukan obatnya dan sulit untuk disembuhkan.
Karenanya, kita harus menjaga dan merawat persendiaan agar tak terkena penyakit sendi ini.(*)