GridHEALTH.id - Banyak orang berpikir bahwa osteoporosis terjadi secara alami dan tidak bisa dihindari karena merupakan bagian dari penuaan. Padahal tidak demikian. Semua orang, dari segala usia bisa berisiko terkena osteoporosis.
Baca Juga: Benarkah Wanita Lebih Rentan Terkena Osteoporosis? Begini Menurut Ahli
Untuk diketahui, osteoporosis atau biasa dikenal dengan pengeroposan tulang, adalah kondisi saat kepadatan tulang menurun akibat hilangnya massa tulang yang berkelanjutan, sehingga membuat tulang jadi rapuh dan mudah patah.
Kebanyakan orang yang mengalami osteoporosis tidak menyadari gejala penyakit ini. Umumnya mereka baru akan menyadari adanya tanda-tanda saat muncul nyeri di bagian punggung bawah, nyeri leher, postur tubuh bungkuk, menurunnya tinggi badan secara bertahap, dan lebih sering mengalami cedera atau keretakan tulang.
Di usia muda, latar belakang munculnya osteoporosis bisa karena berbagai sebab, antara lain;
1.Kondisi medis akibat penyakit tertentu, misalnya penyakit celiac, penyakit radang usus, penyakit ginjal atau penyakit hati, kanker, lupus dan radang sendi.
Baca Juga: Vitiligo Tak Surutkan Langkah Winnie Harlow Jadi Top Model Dunia
2. Mengonsumsi obat tertentu dalam jangka panjang. Misalnya obat minum kortikosteroid atau disuntikkan, seperti prednison dan kortison, mengganggu proses pembentukan tulang. Biasanya, obat tersebut digunakan untuk mengobati asma dan artritis (radang sendi).
Selain itu, penyebab osteoporosis lainnya juga sering dikaitkan akibat dampak dari pengobatan penyakit tertentu seperti kanker, kejang, dan epilepsi.
3. Selain beragam kondisi medis yang sudah disebutkan di atas, penyebab osteoporosis pada usia muda lainnya karena adanya gangguan hormon, seperti:
- Hipertiroidisme (kondisi yang terjadi akibat kelenjar tiroid terlalu aktif)- Hiperparatiroidisme (kondisi yang terjadi akibat kelenjar paratiroid terlalu aktif)- Gangguan pada kelenjar adrenal, seperti Cushing’s syndrome- Menurunnya jumlah hormon seks, yaitu hormon estrogen dan testosteron- Gangguan pada kelenjar hipofisis (pituitari)
Baca Juga: Kelengkapan Gizi Anak Ditentukan Sejak di Kandungan, Ini yang Harus Dikonsumsi Ibu Hamil
4. Gaya hidup juga memiliki kontribusi pada munculnya menopause di usia muda. Contohnya, anak yang menghabiskan banyak waktu hanya untuk bermalas-malasan dan minim gerak memiliki risiko osteroporosis yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang aktif melakukan aktivitas fisik.
Kenapa begitu? Ini disebabkan karena tubuh dan tulang mereka tidak dapat melatih diri dalam kegiatan menahan beban yang berfungsi untuk mendorong kepadatan tulang.
Tidak hanya itu, anak yang kekurangan asupan kalsium dan vitamin D juga berisiko tinggi mengalami osteoporosis sejak dini.
Sebab, kedua mineral tersebut merupakan mineral penting dalam penyusun tulang. Sehingga, kekurangan asupan kalsium dan vitamin dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang yang pada akhirnya akan meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
Maka itu, perlu diperhatikan asupan yang memadai dengan memanfaatkan pola gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, bahkan sejak masa janin di kandungan. (*)