Find Us On Social Media :

Akibat Kurangnya Pemahaman Medis, Banyak Pengidap Skizofrenia di Indonesia Hidup Menggelandang dan Dipasung

Dengan penganganan medis yang tepat seperti pemberian obat dan terapi kognitif, penderita skizofrenia tak perlu dikucilkan.

GridHEALTH.id - Siapa sangka, hampir sebagian besar pengidap skizofernia di Indonesia ternyata harus hidup menggelandang dan dipasung.

Meski belum diketahui angka pasti terkait penderita skizofrenia yang menggelandang atau dipasung.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyebut 7 dari 1.000 rumah tangga Indonesia memiliki penderita skizofrenia.

Baca Juga: Susah Disembuhkan, Buruknya Pola Asuh Bisa Sebabkan Anak Derita Skizofrenia

Jika ada 69 juta rumah tangga, berarti ada 480.000 penderita skizofrenia.

Serta jika dilihat dari catatan Kementerian Kesehatan tahun 2014, kasus tersebut bisa dibilang cukup banyak.

Pasalnya diketahui terdapat 57.000 orang dipasung, sedangkan penyandang disabilitas terlantar, termasuk penderita skizofrenia berjumlah 1,8 juta orang (2014).

Dilansir dari Kompas.id, pengidap skizofernia yang hidup menggelandang contohnya dapat dijumpai di beberapa ruas jalan di Kabupaten Cianjur saat menjelang malam hari.

Biasanya mereka duduk menyendiri di pingiran trotoar maupun emperan toko, meski tidak mengganggu banyak orang tapi tak jarang mereka juga memberi isyarat meminta rokok pada orang yang lewat.

Baca Juga: Mimisan Terlalu Sering, Bisa Merupakan Pertanda Adanya Penyakit serius

Selain menggelandang, terdapat pengidap skizofreniania yang dipasung juga di daerah yang terkenal akan berasnya ini.

Salah satunya adalah Elis (38), warga Desa Wargasari, Kadupandak, Cianjur.

Menurut laporan, ia diletakkan dalam kurungan dari bambu dan kayu berukuran 1,5×1,5×1,5 meter yang diletakkan disamping rumah, di dekat kandang kambing. 

Baca Juga: Sering Tidak Diketahui, Begini Cara Mencegah Mimisan Yang Mudah Dilakukan

“Mungkin itu cara terbaik, yang penting saya selalu membersihkan tempatnya dan memandikannya,” kata ibu Elis, Euis.

Elis dipasung karena dikhawatirkan merusak properti dan menyerang warga, bahkan kepala dan kaki Euis pun pernah dipukulnya.

Namun, Euis tetap merawat anaknya itu sehingga baju yang dipakai Elis terlihat bersih dan tak tercium bau menyengat yang sering dijumpai pada mereka yang lama dipasung.

Selain menggelandang dan dipasung, sebagian penderita skizofrenia ada juga yang menjalani perawatan dan rehabilitasi di rumah sakit jiwa atau lembaga-lembaga swasta yang dibangun masyarakat.

Lembaga rehabilitasi swasta itu memakai pendekatan yang beragam, baik medis maupun non-medis.

Baca Juga: Bayi Kembar Irish Bella dan Ammar Zoni Meninggal Dunia, Begini Kondisi Mental Keduanya

Sayangnya, kebanyakan lembaga rehabilitasi tersebut berbasis pendekatan non medis, itupun tidak semuanya ada di berbagai daerah.

Tidak hanya itu, kurangnya pemahaman medis keluarga penderita juga sering membuat stigma pengidap skizofrenia sebagai ‘orang gila’.

Akhirnya banyak dari pengidap skizofrenia yang hidup menggelandang dan dipasung.

Baca Juga: Sempat Masuk Rumah Sakit Selama Seminggu, Pola Makan Irish Bella Bisa Jadi Pemicu Janin Meninggal dalam Kandungan

Padahal menurut Mayo Clinic, Skizofrenia merupakan gangguan mental serius di mana orang menafsirkan realitas secara tidak normal.

Bukan hanya faktor biologi yang memicu penyakit ini, namun juga persoalan psikologis dan sosial.

Sehingga orang yang mengidap skizofrenia membutuhkan perawatan seumur hidup. 

Perawatan dini dapat membantu mengendalikan gejala sebelum komplikasi serius berkembang dan dapat membantu meningkatkan pandangan jangka panjangnya.

Meski untuk penyembuhannya, belum ada obat yang terbukti 100 % ampuh.

Namun dengan penganganan medis yang tepat seperti pemberian obat dan terapi kognitif, gejala pengidap skizofrenia dapat diminimalisir serta, ia juga dapat lebih mudah untuk menjalani aktivitas.

Baca Juga: Setelah Memprotes DPR, Awkarin Kini Soroti Toilet Umum, Ada Apa ?

Oleh karena itu, menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2019, penderita skizofrenia perlu mendapat perhatian lebih tidak hanya dari keluarga, tapi juga lingkungan dan pemerintah juga diharapkan dapat membantu mengatasi masalah ini.(*)

#gridhealthid #inspiringbetterhealth