GridHEALTH.id - Salah satu penyakit yang kerap muncul di musim hujan adalah penyakit tifus yang disebabkan oleh kuman salmonella typhi.
Baca Juga: Tes Widal Positif Belum Tentu Menderita Tifus, Ini Penjelasannya
Kuman ini bisa berasal dari manapun, namun terutamanya dari air yang tercemar kotoran tinja. Misalnya, kuman tifus dibawa oleh air dan makanan yang tercemar karena sumber air minum di Jakarta, umpamanya, kurang memenuhi syarat.
Umumnya, penderita tifus mulai mengalami demam rendah (subfebril) pada malam hari, hilang keesokan harinya, terulang lagi pada malamnya, makin hari demamnya makin tinggi. Awalnya pada malam hari saja, kemudian pada siang hari juga.
Tifus tidak pernah diawali dengan demam tinggi pada hari pertama sampai ketiga. Bila demam terus berlanjut dan pada hari ke 5 – 6 menjadi lebih tinggi, barulah tiba waktunya untuk memeriksa Widal dan melakukan pembiakan kuman dari darah.
Hasil pembiakan kuman tifus yang positif merupakan bukti pasti adanya tifus. Sayangnya, hasil kultur kuman ini baru bisa diketahui sesudah 1 minggu (di luar negeri dalam 2 – 3 hari dan ini merupakan tantangan untuk laboratorium kita).
Angka reaksi Widal sendiri tidak ada artinya. Justru naiknya suhu yang khas, perlahan, sampai tercapai suhu tinggi sesudah 5 – 6 hari merupakan gejala yang lebih penting untuk menduga adanya tifus.
Demam tinggi yang terjadi sampai 4 – 5 hari, tanpa tanda-tanda infeksi kuman yang jelas, lebih dari 90% kemungkinannya ialah infeksi oleh virus yang tidak perlu diberi antibiotik.
Menurut Prof. Dr. Iwan Darmansjah, Sp.FK seperti dikutip dari buku Kumpulan Artikel Kesehatan Intisari, berbeda dengan diet zaman dulu, kini tifus tidak memerlukan diet bubur yang ketat, cukup nasi agak lembek.
Daging, telur, ikan, ayam, tahu, tempe, sedikit sayur, dan buah boleh saja. Namun, yang pedas dan keras seperti kacang sebaiknya dihindarkan. Yang lebih penting ialah selama beberapa hari istirahat (tidur berbaring) sepanjang hari, sampai panas turun.
Bila dirawat di rumah pasien masih diperbolehkan berdiri dan jalan perlahan hanya untuk buang hajat besar.
Buang air kecil dilakukan di tempat tidur saja. Suhu perlu dicatat empat kali sehari untuk ditunjukkan kepada dokter yang merawat.
Namun, penderita dilarang pergi ke tempat praktik dokter. Banyak gerak bisa menyebabkan suhu naik lagi karena kuman yang terlepas dari tempat perkembangannya di usus, masuk ke dalam darah.
Banyak gerak, juga bisa menimbulkan risiko usus pecah pada minggu ke 3 – 4. Dengan perawatan ini dan obat antitifus yang khusus, dmeam baru akan turun dalam 4 – 8 hari. Bila panas sudah turun dalam 1 – 2 hari setelah pengobatan, kemungkinan itu bukan tifus. (*)