GridHEALTH.id – Setelah menemukan metode cuci otak yang kontroversial bagi para tenaga medis, dr Terawan diberhentikan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Seperti pernah diberitakan Kompas TV, saat itu dokter Terawan Agus Putranto diberhentikan lantaran dianggap melakukan pelanggaran kode etik kedokteran Indonesia.
"Pelanggaran kode etik itu yang pasti kami tidak boleh mengiklankan, tidak boleh memuji diri, itu bagian yang ada di peraturan etik. Juga tidak boleh bertentangan dengan sumpah doker," ujar Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ketika itu, Prijo Sidipratomo.
Selain diberhentikan sementara, rekomendasi izin praktik dokter Terawan juga dicabut.
Diketahui, dokter Terawan ssaat itu memang dikenal sebagai orang yang mengenalkan metode "cuci otak" untuk mengatasi penyakit stroke.
Terapi "cuci otak" yang dilakukan dengan Digital Substracion Angiography (DSA) ini diklaim bisa menghilangkan penyumbatan otak yang menjadi penyebab stroke.
Tapi terapi "cuci otak" tersebut dinilai belum melalui uji klinik dan belum terbukti secara ilmiah dapat mencegah atau mengobati stroke.
Terlepas dari kontoversinya itu, dokter Terawan tetap dipercaya untuk menagani Menko Polkuham Wiranto yang terkena dua luka tusuk dari seorang pria tidak dikenal saat kunjungannya ke Pandeglang, Banten.
Luka tusuk yang dialami Wiranto pun cukup parah hingga tembus sampai lapisan peritoneumnya.
Sementara itu Putri kesayangan Dewi Yull dan Ray Sahetapy, Giska yang meninggal sejak 11 Juni 2010 silam.