Find Us On Social Media :

Berita Kesehatan Popular: Dipecat Dari Keanggotan IDI Sekarang Jadi Dokter Utama Wiranto, Hingga Ditinggal Ibu Karena Miningitis Cucu Dewi Yull Berprestasi

Cucu Dewi Yull yang berprestasi dan dokter Terawan penemu metode cuci otak

GridHEALTH.id – Setelah menemukan metode cuci otak yang kontroversial bagi para tenaga medis, dr Terawan diberhentikan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Seperti pernah diberitakan Kompas TV, saat itu dokter Terawan Agus Putranto diberhentikan lantaran dianggap melakukan pelanggaran kode etik kedokteran Indonesia.

Baca Juga: Selalu Tampil Garang, Najwa Shihab Kehilangan Anak Perempuan Akibat Ketuban Bocor Hingga Dirawat Selama 4 Bulan

"Pelanggaran kode etik itu yang pasti kami tidak boleh mengiklankan, tidak boleh memuji diri, itu bagian yang ada di peraturan etik. Juga tidak boleh bertentangan dengan sumpah doker," ujar Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ketika itu, Prijo Sidipratomo.

Selain diberhentikan sementara, rekomendasi izin praktik dokter Terawan juga dicabut.

Diketahui, dokter Terawan ssaat itu memang dikenal sebagai orang yang mengenalkan metode "cuci otak" untuk mengatasi penyakit stroke.

Terapi "cuci otak" yang dilakukan dengan Digital Substracion Angiography (DSA) ini diklaim bisa menghilangkan penyumbatan otak yang menjadi penyebab stroke.

Baca Juga: Sempat Jadi Bagian Keluarga Soekarno, Artis Berusia Lebih Setengah Abad Ini Tetap Awet Muda Bak Gadis Akibat Sering Konsumsi 3 Makanan Ini

Tapi terapi "cuci otak" tersebut dinilai belum melalui uji klinik dan belum terbukti secara ilmiah dapat mencegah atau mengobati stroke.

Terlepas dari kontoversinya itu, dokter Terawan tetap dipercaya untuk menagani Menko Polkuham Wiranto yang terkena dua luka tusuk dari seorang pria tidak dikenal saat kunjungannya ke Pandeglang, Banten.

Luka tusuk yang dialami Wiranto pun cukup parah hingga tembus sampai lapisan peritoneumnya.

Sementara itu Putri kesayangan Dewi Yull dan Ray Sahetapy, Giska yang meninggal sejak 11 Juni 2010 silam.

Meninggalkan seorang putra yang berprestasi.

Ramiza Kuntadi, anak Giska dengan Dony Prastyo Kuntandi ini rupanya memiliki prestasi yang membanggakan bertaraf Internasional.

Baca Juga: Berjuang Lawan Kanker Kelenjar Getah Bening Stadium 2, Aldi Taher Dilarang Makan Ini Sampai 5 Tahun

Pada 2017 lalu, Ramiza mengikuti ajang International Junior Golf Championship.

Sedangkan pada Februari 2018 lalu, Ramiza berhasil menjadi juara dalam ajang Golf Coaches Alliance Jakarta, seperti dikutip dari Tribunnews.

Adapun meninggalnya Giska karena sakit radang selaput otak atau bahasa medisnya disebut dengan meningitis.

Ia juga sempat menjalani operasi penyedotan cairan di otak yang mengalami penumpukan di salah satu rumah sakit di daerah Jakarta Selatan.

Baca Juga: Tak Banyak Yang Tahu, Wanita Ini Jadi 'Kambing Hitam' Pembawa Penyakit Tifus Pertama Kali

Setelah kurang lebih tiga bulan Giska menjalani perawatan, wanita kelahiran tahun 1982 ini tidak bertahan lama, ia pun harus berpulang.

Meningitis, seperti penyakit yang dialami putri Dewi Yull adalah penyakit yang bisa terjadi pada setiap usia.

Penyakit ini termasuk ke dalam jenis penyakit menular yang bisa berakibat fatal.

Meningitis adalah infeksi yang menyerang meninges, yaitu selaput pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang.

Infeksi ini paling sering disebabkan oleh virus. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, bisa juga disebebkan oleh bakteri dan jamur.

Meningitis yang disebabkan oleh virus, umumnya bisa sembuh tanpa pengobatan.

Baca Juga: Nikmati Kelembutan dan Manfaatnya, Ternyata Buah Pisang Bisa Bantu Pengobatan Penyakit Tifus

Sementara, yang disebabkan oleh bakteri biasanya lebih serius dan membutuhkan pengobatan antibiotik untuk mempercepat pemulihan pasien.

Sebagai informasi, ternyata penyakit radang selaput otak ini paling sering menyerang orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.(*)