Find Us On Social Media :

Pelanggaran Dokter Terawan Hingga dipecat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) adalah Serious Ethical Missconduct alias Pelanggaran Etik Serius, 2019 Menjabat Menteri Kesehatan

Kepala RSPAD Gatot Subroto Mayjen TNI dokter Terawan Agus Putranto.

GridHEALTH.id – Susunan kabinet baru Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin sudah diumumkan. Pelantikan, Rabu (23/10/2019).

Salah satu menteri yang diangkat Jokowi adalah dr Terawan Agus Putranto yang hingga sekarang masih menjabat sebagai Kepala Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Baca Juga: Berita Kesehatan Popular: Duka dari Penyanyi Religi Sulis Sepulang Show Naik Pesawat, Wajah Istri Penyanyi Anang Hermansyah Rusak

Dokter Terawan adalah dokter militer yang sudah menjadi dokter kepresidenan sejak 2009.

Pengangkatan dokter Terawan menjadi Menteri Kesehatan Republik Indonesia kini menjadi bahan perbincangan dan diskusi banyak pihak. Khususnya yang berkecimpung di dunia kesehatan.

Kondisi ini bisa terjadi tidak lepas dari kontroversi dokter satu ini di dunia medis.

Untuk diketahui, gegara metode cuci otak yang diciptakan dan diinformasikannya ke khalayak, dokter tamatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), yang kemudian melanjutan studinya untuk mengambil gelar dokter spesialis radiologi di Universitas Airlangga (Unair), dipecat oleh Ikatan Dokter Indonesia pada 2018.

Baca Juga: Terapi Insulin Mutlak Bagi Penderita Penyakit Autoimun Diabetes Tipe 1, Ini Alasannya

Dokter Terawan yang lahir di Yogyakarta, 5 Agustus 1964 ini, di pecat IDI setelah melalui sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI.

Keputusannya menilai Dokter Terawan melakukan pelanggaran etika kedokteran.

"Bobot pelanggaran Dokter Terawan adalah berat, serious ethical missconduct. Pelanggaran etik serius," kata Prio Sidipratomo, Ketua MKEK IDI dalam surat PB IDI yang ditujukan kepada Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Seluruh Indonesia (PDSRI) tertanggal 23 Maret 2018 yang dikutip Kontan.co.id Senin (2/4/2018).

Dalam surat tersebut, IDI juga mencabut izin praktek Dokter Terawan, ditambah himbauan kepada pengurus IDI daerah maupun PDSRI untuk menaati putusan MKEK tersebut.

Dilansir dari laman warta kota, dokter ramah ini mengaku sudah menerapkan metode mengatasi masalah stroke sejak 2005.

Baca Juga: Gegara Almarhum Sutopo BNPB, Ikan Ini Dilirik Banyak Orang, Bermanfaat Untuk Obati Luka Luar dan Dalam Juga Sesar Serta Mengatasi Gizi Buruk

"Sudah sekitar 40.000 pasien yang kami tangani," katanya.

Bahkan menurutnya, tak banyak komplain dari masyarakat yang ia terima.

Ini menjadikan bukti keampuhan metode yang diterapkannya itu.

Setelah itu, ia menemukan metode baru untuk menangani pasien stroke yang disebut dengan terapi cuci otak dan penerapan program DSA (Digital Substraction Angiogram).

Melansir Tribunnews, Dokter Terawan menjelaskan metode 'cuci otak' itu secara ringkas sebenarnya adalah memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke.

Hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah terdapat penyumbatan pembuluh darah di area otak.

Baca Juga: Baru Berumur 40 Hari, Bayi Ini Meregang Nyawa Di Bawah Kaki Sang Ayah Akibat Ibunya Menolak Diajak Berhubungan Intim

Penyumbatan tersebut dapat mengakibatkan aliran darah ke otak bisa macet dan dapat menyebabkan saraf tubuh tidak bisa bekerja dengan baik.

Kondisi inilah yang terjadi pada penderita stroke.

Sumbatan tersebut melalui metode DSA kemudian dibersihkan, sehingga pembuluh darah kembali bersih dan aliran darah pun normal kembali.

Cara membersihkan sumbatan pembuluh darah ini ada beberapa cara.

Mulai dari pemasangan balon di jaringan otak (transcranial LED) yang dilanjutkan dengan terapi.

Baca Juga: Diabetes Tipe 1 Banyak Diderita Sejak Balita, Ini Cara Menghindari Risiko Komplikasi

Karena hal itu, Dokter Terawan menerima sejumlah penghargaan.

Diantaranya penghargaan Hendropriyono Strategic Consulting (HSC) dan dua rekor MURI sekaligus sebagai penemu terapi cuci otak dan penerapan program Digital Substraction Angiogram (DSA) terbanyak.

Lalu pada pemerintahan Jokowi sekarang ini Dokter Terawan didaulat menjadi menteri kesehatan.(*)