Dimana para peserta ini mengisi kuisioner yang berisi pertanyaan seberapa sering mereka makan ikan di tahun sebelumnya apakah kurang dari sebulan sekali, sebulan sekali, sekali atau dua kali seminggu, atau lebih dari dua kali seminggu.
Cara memasak, jenis ikan, jenis kelamin penderita, dan gaya hidup penderita juga tak luput dari penilaian.
Kemudian parahnya rematik diukur dengan menggunakan skor aktivitas penyakit yang disebut DAS28-CRP.
Baca Juga: Viral Gegara Tak Bisa Kupas Salak, Nia Ramadhani Malah Ngidam Makanan Tinggi Kolesterol
Cara tersebut dilakukan dengan mengukur jumlah sendi yang membengkak di 28 lokasi serta adanya protein C-reaktif yang menjadi penanda peradangan.
Hasilnya, didapatkan fakta bahwa semakin banyak makan ikan dalam seminggu maka semakin berkurang pula gejala rematik yang dirasakan.