Find Us On Social Media :

Ketergantungan Narkoba Nunung Sakit Diabetes juga Depresi dan Gangguan Mental Sampai Harus Berobat Ke Singapura

Nunung dan suaminya, Iyan Sambiran, baru saja menjalani sidang kasus narkoba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).

GridHEALTH.id - Kabar gangguan kesehatan terbaru komedian Tri Retno Prayudati alias Nunung akhirnya terungkap.

Dilansir dari Kompas.com, Nunung disebut tengah mengalami penyakit diabetes dan gangguan mental yang disebut serangan panik.

Hal itu diketahui, setelah dokter Herny Taruli Tambunan, yang merupakan psikiater dari RSKO Cibubur, tempat di mana Nunung menjalani rehabilitasi menjadi saksi ahli di persidangan.

Baca Juga: Nunung Akui Lari Ke Narkoba Karena Derita Depresi Psikosomatis, Benarkah Sulit Sembuh?

Menurutnya, saat dibawa ke RSKO Nunung dikatakan telah menderita diabetes dan serangan panik.

“Sebenarnya sebelum datang Mbak Nunung sedang dirawat kurang lebih tiga tahun oleh psikiater di Jakarta didiagnosa kemungkinan Mbak Nunung menderita depresi dan cemas yang disebut serangan panik,” ungkap Herny.

Lebih lanjut, dokter Henry menyebut Nunung masih mengonsumsi obat antidepresi sampai saat ini.

Sebab kondisi serangan panik yang dialami Nunung dikhawatirkan membuatnya kembali mengonsumsi narkoba.

Baca Juga: Di-Unfollow @nikitamirzanimawardi_17, Billy Syahputra; “Lu kan Gampang Marah, Gampang Seneng, Gue Bilang Aja Lu Bipolar…”

Oleh karena itu, dokter pun melakukan penanganan khusus pada Nunung yakni dengan mengintegrasikan penyakitnya dan juga ketergantungannya pada narkoba.

Diakui Nunung, dirinya sempat bertolak ke Singapura demi mengobati gangguan mental yang dideritanya dalam rentan waktu antara tahun 2015-2016.

Baca Juga: Usia 42 Tahun Jerinx SID Masih Greng dan Bikin Meledak Nora Alexandra di Atas Ranjang, Obat Kuatnya Jamu;

“Itu awalnya karena di kepala kekurangan oksigen.Disuntik-suntik, itu kan sudah lama. Terus selama setahun di Singapura, balik. Saya di Indonesia disuruh ke psikiater aja,” ujar Nunung.

Dilihat dari sisi medis, kondisi serangan panik seperti yang dialami Nunung memang perlu penganan yang intensif dan terukur.

Sebab dilansir dari helpguide.org, serangan panik yang tidak tertangani dengan baik, akan membuat kondisi penderita makin memburuk dan menimbulkan sejumlah masalah lain seperti depresi, menjadi anti sosial, atau kecanduan alkohol dan narkoba.

Diketahui serangan panik merupakan kondisi yang tergolong ke dalam gangguan kecemasan yang ditandai dengan terjadinya serangan panik secara tiba-tiba, kapan dan di mana saja, serta dialami berulang-ulang.

Baca Juga: Penting! Semakin Rutin Makan Ikan, Gejala Rematik Semakin Berkurang

Serangan panik sebenarnya merupakan kondisi yang dapat diobati, biasanya dengan strategi self-help atau serangkaian sesi terapi, seperti terapi perilaku kognitif dan terapi eksposur.

Adapun terapi kognitif dilakukan dengan berfokus pada pengobatan pola dan perilaku berpikir yang memicu serangan panik.

Baca Juga: Mahalnya Biaya Pengobatan Ginjal, Seorang Ayah Masuk Bui Setelah Mengaku Menggelapkan Uang di Kantornya Sebanyak 200 juta Untuk Berobat Putrinya

Biasanya dokter atau psikiater akan membantu penderitanya melihat ketakutan yang dialami dengan cara yang lebih realistis.

Sedangkan terapi eksposur, penderita akan dihadapkan langsung pada situasi yang membuatnya tidak nyaman.

Hal ini dapat dilakukan secara bertahap, dengan tingkat eksposur yang berbeda dalam menghadapi kecemasan.

Terapi eksposur dilakukan agar si penderita serangan panik dapat  belajar mengenai gangguan yang ia alami.

Penggunaan obat bagi penderita serangan panik dilakukan hanya untuk mengurangi beberapa gejala yang parah saja seperti lemas, pingsan, sesak napas atau kejang.

Baca Juga: Anjasmara Tuai Pujian Usai Sukses Tiru Pose Duduk Silang Ala Jokowi Anti Melintir, Ini Latihan Mudah Lenturkan Tubuh

Selebihnya pengobatan yang paling efektif adalah dengan perawatan terapi.(*)

#gridhealthid #inspiringbetterhealth