Find Us On Social Media :

Selena Gomez Mengaku Hubungannya dengan Justin Bieber Beracun dan Penuh Ketergantungan,  Ini 5 Tanda ‘Toxic Relationship’ yang Perlu Diwaspadai

Selena Gomez mengakui adanya hubungan toxic alias beracun yang dijalaninya bersama sang mantan kekasih, Justin Bieber.

GridHEALTH.id - Seiring dengan perilisan lagu barunya, "Lose You to Love Me", si cantik Selena Gomez pun mulai rajin diundang dalam sejumlah acara televisi maupun radio. Tak terkecuali "Zach Sang Show".

Baca Juga: Selena Gomez Rutin Minum Jus Jahe Setiap Pagi Karena Punya Beragam Manfaat, 'Jahe Membunuh Racun di Tubuh!'

Di acara talkshow televisi ini, Selena blak-blakan mengungkapkan inspirasi di balik "Lose You To Love Me", yang merujuk pada hubungan toxic yang dijalaninya bersama sang mantan kekasih, Justin Bieber.

Wanita berusia 27 tahun ini mengakui, ia sangat mencintai Justin namun lelah untuk meneruskan hubungan tersebut karena hanya menyakiti satu sama lain dan memperburuk keadaan.

"Saat itu kau berada di fase di mana kau merasakan cinta pertama kali dan aku pikir hal itu bisa menjadi sedikit beracun. Kau akan menjadi ketergantungan dan kau berpikir bahwa hal itu adalah cinta," lanjutnya.

Selena dan Justin sendiri memang sempat terlibat hubungan asmara yang cukup serius sejak 2011 lalu.

Namun hubungan mereka tak pernah berjalan mulus dan selalu diwarnai putus nyambung. Hingga akhirnya Justin memutuskan untuk menjalin hubungan dengan Hailey Baldwin dan kemudian menikahi model cantik tersebut pada September 2018 lalu.

Baca Juga: Bintang K-Pop Ini Penggemar Boba Tea, Padahal Satu Gelasnya Mengandung Jatah Gula Untuk Seminggu, Risiko Diabetes Mengintai

Selena sendiri sempat mendapatkan perawatan mental pada tahun yang sama, yang disinyalir sebagai imbas dari pernikahan Justin dan Hailey.

Namun kini pelantun "Fetish" tersebut mengaku sudah move on dan ingin lebih fokus mencintai dirinya sendiri.

Baca Juga: Nadine Chandrawinata Tolak Sedotan Plastik Sumber Penyakit, Sampai Rela Berikan Orang Lain Sedotan Gratis yang Ramah Lingkungan

Menyimak cerita di atas, tak ada seorang pun yang sengaja masuk dalam hubungan yang buruk. Namun, tak sedikit orang yang terjebak dalam hubungan percintaan 'beracun' dan tidak menyadarinya.

Orang tetap bertahan dalam hubungan yang toksik karena berbagai alasan. Salah satunya karena sudah merasa nyaman dengan status quo dan melanjutkan jalan yang ada karena sulit berubah.

 

 "Kita terkadang lebih suka menyangkal diri karena itu lebih mudah. Padahal penyangkalan diri (denial) itu semakin menyulitkan kita untuk lepas dari hubungan yang buruk. ," kata Kimberly Hershenson, pakar hubungan. 

Sebelum kondisi bertambah buruk, kenali apakah hubungan kita telah menjadi racun bagi mental, seperti dikutip dari Kompas.com;

Baca Juga: Penyakit Autoimun Lupus Punya 'Seribu Wajah', Ini Deteksi Dini SALURI yang Bisa Dilakukan di Puskesmas

1. Sering berteriak dan bertengkar

Hampir tidak ada pasangan yang selalu setuju dalam setiap hal, tetapi bukan berarti emosi akan naik turun seperti roller coaster setiap kali berbeda pendapat.

"Jika konflik dalam hubungan Anda sering kuat dan melibatkan kata atau tindakan kekerasan, ini adalah lampu merah," kata terapis keluarga dan pernikahan, Erin Lewis Ballard.

2. Membuat skor seperti pertandingan

Pernikahan seharusnya bukan seperti pertandingan basket di mana masing-masing pihak membuat catatan sudah berapa kali mereka melakukan hal yang baik atau buruk.

"Ketika Anda dan pasangan sering mengungkit kesalahan atau hal-hal baik, ini adalah tanda Anda berdua berada di pihak berlawanan," kata Ballard.

Baca Juga: Menjelang Usia 40 Wajah Mulus Dewi Sandra Makin Banyak Dipuji, 'Padahal Saya Lebih Suka Ke Majelis Taklim Daripada Ke Klinik Kecantikan'

3. Takut bicara

Bila salah satu pihak merasa takut atau sungkan untuk mengatakan pada pasangan apa yang ada di pikiran, berhati-hatilah.

Memang tidak mudah untuk berbeda pendapat dengan orang yang kita sayangi, tetapi jika kamu tidak merasa nyaman untuk mengungkapkan perasaan, pasti ada sesuatu yang salah.

Baca Juga: Anjasmara Tuai Pujian Usai Sukses Tiru Pose Duduk Silang Ala Jokowi Anti Melintir, Ini Latihan Mudah Lenturkan Tubuh

4. Hanya peduli diri sendiri

Kita mungkin tidak menyadari awalnya, tapi lama kelamaan kepribadian narsistik akan menampakkan wujudnya.

"Ketika kamu berpasangan dengan orang yang narsis, hanya dia yang paling penting," kata terapis pernikahan Evie Shafner.

Ia mengatakan, orang yang narsistik akan memanipulasi atau membuat pasangannya merasa bersalah untuk memenuhi keinginannya.

"Mereka senang bicara tentang diri sendiri dan kurang responsif pada apa yang terjadi pada Anda. Mereka kekurangan empati," katanya.

Baca Juga: Hari Pangan Nasional 2019 : Problem Anak Gendut Mulai Menggeser Isu Stunting, Akibat Gizi Melimpah?

5. Merasa tidak ada yang benar

Bila kita merasa sudah melakukan banyak hal untuk menyenangkan pasangan tapi tak pernah bisa, maka kita tak akan sampai pada tujuan itu.

"Membuat seseorang merasa mereka tidak bisa melakukan hal yang benar adalah bentuk kekerasan psikologi. Pasangan kita seharusnya menjadi pendukung terbesar, bukan sebaliknya justru menjatuhkan," kata Shafner. (*)