Find Us On Social Media :

Seorang Anak Tewas Gara-gara Pasta Gigi yang Bikin Alergi, Timbulkan Syok yang Paling Ditakuti

Denise Saldate (11) harus kehilangan nyawa akibat syok anafilaksis karena alergi pada bahan di pasta gigi.

 

GridHEALTH.id - Sebagai seorang ibu, memastikan bahwa makanan anaknya selalu bersih dan bebas alergi adalah prioritas yang dilakukan Monique Altamirano setiap kali Denise Saldate (11) pergi ke sekolah dan bepergian.

Baca Juga: Sang Anak Kena Alergi Kulit Setelah 4 Hari Jalani Terapi Sinar Akibat Penyakit Kuning, Kartika Putri Terus Menangis: 'Apa Aku yang Salah?'

Monique juga memeriksa dan memastikan semua label pada makanan sehingga ia dapat menghindari produk-produk yang mengandung susu karena Denise alergi terhadapnya.

Namun, tragedi menimpa ketika Denise menderita reaksi alergi fatal dari suatu produk yang tidak pernah mereka pikir berbahaya bahkan merenggutnya nyawa, pasta gigi.

Denise didiagnosis alergi susu ketika dia berusia satu tahun dan sejak saat itu, seluruh keluarganya bekerja untuk mengawasi bahan-bahan dalam produk yang dia gunakan untuk memastikan dia aman.

Pada 4 April, Monique membawa putrinya ke dokter gigi yang merekomendasikan Denise menggunakan pasta gigi MI Paste One yang akan membantu memperkuat enamel giginya.

"Denise memiliki bintik-bintik putih di giginya dan pasta gigi seharusnya memperkuat enamelnya," katanya. Saya tidak memeriksakan kandungan pasta gigi itu. Ia begitu senang memiliki pasta gigi khusus untuk memperkuat giginya,” kisah Monique.

Baca Juga: Akan Keluar dari Penjara, Ahmad Dhani Terlihat Six Pack, Simak Latihan Untuk Perut Ini

Denise menunjukkan gejala reaksi alergi setelah menyikat giginya pada tanggal 4 April lalu. Setelah menyikat giginya, ia berlari ke luar kamar mandi sambil menangis dan bibirnya berubah kebiruan.

“Sepertinya aku alergi terhadap pasta gigi ini,” kata Denise kepada Ibunya. Di sinilah, Monique menyadari bahwa anaknya mengalami syok anafilaksis yang merupakan dampak paling berbahaya dari reaksi alergi yang terjadi pada tubuh seseorang.

Baca Juga: Mantan Duo Serigala Ovi Sovianti Tak Kunjung Hamil Hingga Berencana Bayi Tabung, Ini Proses yang Harus Dilakukannya

Syok anafilaksis timbul dalam 5–30 menit setelah terjadi kontak dengan alergen. Hal ini terjadi karena sel-sel kekebalan tubuh bereaksi saat terjadi kontak dengan bahan tersebut, dan memicu respons berbagai organ. Nyawa Denisi tak tertolong karena reaksi ini.

Gejalanya diawali dengan rasa pusing yang tiba-tiba datang, napas seperti tersengal, detak jantung tak beraturan, gelisah dan hilang kesadaran. Terkadang gejala ini disertai juga dengan gatal-gatal, pembengkakan lidah atau tenggorokan.

Hal terpenting untuk mencegah munculnya reaksi alergi adalah menghindari allergen secara ketat. Saat reaksi alergi telah terjadi, maka obat-obatan antihistamin dapat diberikan dengan segera.

Umumnya, individu dengan alergi perlu selalu membawa beberapa jenis obat seperti antihistamin, tetes mata, atau dekongestan untuk meringankan gejala yang muncul.

Namun, saat terjadi reaksi anafilaksi, maka penanganan yang harus segera diberikan adalah suntikan epinefrin (adrenalin), yang saat ini belum dapat diperoleh dengan bebas. Pemberian suntikan epinefrin dilakukan di fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Bakteri Ganas Menginfeksi Pakar Kuliner Bondan Winarno Usai Operasi Jantung Pertama, Infeksi Pasca Operasi Memang Perlu Diwaspadai

Sesuai rekomendasi American College of Allergy, Asthma, and Immunology, saat terjadi reaksi anafilaksi, anak harus segera dibawa ke unit gawat darurat. Penanganan reaksi alergi yang tepat waktu akan menghindarkan akibat-akibat yang tidak diinginkan.

Agar tidak mengalami alergi, anak perlu menghindari kontak dengan alergen. Saat terjadi reaksi alergi, obat-obatan seperti antihistamin, dapat menjadi pertolongan pertama yang tepat. Namun, bila terjadi reaksi berat atau anafilaksi, anak perlu mendapatkan suntikan epinefrin dan segera dibawa ke unit gawat darurat.

Baca Juga: Wulan Guritno Ternyata Pengagum Kerokan, Bahaya Enggak Sih Buat Kesehatan? Ini Faktanya

Selain susu, berikut beberapa daftar makanan lain yang 90% dapat menyebabkan reaksi alergi terhadap seseorang yang perlu diwaspadai.

Yaitu telur, kacang-kacangan, kedelai, gandum dan butiran gluten lainnya, ikan, kerang, jagung, gelatin, daging (daging sapi, ayam, kambing dan babi), dan bumbu-bumbuan (jintan, ketumbar, bawang putih dan mustard).

Baca Juga: Waspada, Orang Gemuk Ternyata Bisa Kekurangan Gizi

Sebagai tindakan preventif, sebaiknya lakukan tes alergi pada anak sejak dini untuk menghindari kondisi yang lebih serius.