Find Us On Social Media :

Jangan Merasa Aman Bila Didiagnosis Prediabetes Karena Selangkah Lagi Menuju Diabetes Jika Tak Lakukan Hal-hal Ini

Rajin mengecek kadar gula darah dan aktif berolahraga dapat mencegah prediabetes menjadi diabetes.

GridHEALTH.id - Sesuai namanya, prediabetes merupakan tahapan yang dilalui sebelum fase diabetes. Kadar gula darah seseorang pada tahap ini berkisar antara 100 mg/dL hingga 125 mg/dL (dengan cek gula darah puasa).

Baca Juga: Sejarah Hari Diabetes Sedunia, Sang Pencetus Sudah Mengira Angka Penderita Akan Terus Bertambah

Prediabetes bisa sembuh, berbeda dengan diabetes yang hingga saat ini dinyatakan belum dapat disembuhkan.  Fase prediabetes dipicu antara lain oleh pola makan sehari-hari yang tinggi gula, tinggi kalori, tinggi lemak, dan kurang serat. Jarang bergerak dan berolahraga juga menjadi faktor penyebab tambahan.

Seseorang di fase prediabetes mulai mengalami resistensi insulin, sehingga kadar gula dalam aliran darah meningkat. Insulin adalah hormon yang membantu metabolisme gula.

Kalau tidak diantisipasi, fase prediabetes bisa menjadi diabetes yang sangat rawan komplikasi berbagai penyakit berbahaya.

Baca Juga: Jessica Simpson Tolak Kebiasaan Gosok Gigi di Pagi Hari Sebelum Sarapan dengan Alasan Ini, Tapi Dokter Gigi Ungkap Sebaliknya

“Kondisi ini masih dapat diatasi dengan memperbaiki gaya hidup. Jika dilakukan intervensi, risiko diabetes bisa ditunda hingga lima sampai tujuh tahun, atau bahkan tidak muncul,” kata Ketua Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia Agung Pranoto, seperti dikutip dari Kompas.com ( 5/11/2015).

Jangan takut Untuk memastikan kadar gula darah, sebaiknya kita melakukan pemeriksaan secara berkala. Seseorang bisa saja merasa sehat tanpa menyadari punya kadar gula darah melewati ambang normal.

Baca Juga: Waduh, Politisi Ini Menentang Imunisasi Cacar Air, Tak Lama Dirinya Malah Kena, Hukum Karma?

Jika ternyata kita berada dalam fase prediabetes, segera terapkan pola hidup sehat untuk menurunkan tingkat gula darah. Biasakan melakukan aktivitas fisik selama 30 menit per hari, atau total 150 menit seminggu.

Dengan aktivitas fisik yang rutin, kita bisa menurunkan kadar lemak, meningkatkan massa otot, dan mendapatkan berat badan ideal. Pola dan jenis makanan pun perlu dicermati ulang.

Sementara untuk pola makan, Susan Burke March, seperti dilansir Healthcastle menjelaskan tentang diagnosis pradiabetes serta rencana makan yang tepat.

- Menyebar beban karbohidrat secara merata sepanjang hari. Untuk mengurangi lonjakan gula darah dan menumpuk.

Rencanakan untuk makan setiap 4 – 5 jam sekali. Mungkin tidak terpikirkan, namun membutuhkan perencanaan yang matang dan persiapan.

Baca Juga: Filmnya Disaksikan Lebih 2 Juta Penonton, Siapa Sangka Sutradara Ini Nyaris Mati Karena Serangan DBD Saat Syuting Berlangsung

- Jika bekerja penuh waktu, rencanakan makanan apa yang akan dibawa ke kantor, atau ketahui pilihan makanan di kantin kantor.

- Selalu pasangkan karbohidrat dengan protein dan lemak tak jenuh. Lemak dan protein memperlambat penyerapan karbohidrat, karena itu membantu mencegah lonjakan tiba-tiba dan turunnya gula darah setelah makan makanan yang tinggi karbohidrat.

- Kenali indeks glikemik (IG). Tidak semua karbohidrat diciptakan sama. Makanan rendah indeks glikemik dimaksudkan untuk mengontol gula darah pada penderita diabetes.

Baca Juga: Seorang Anak Tewas Gara-gara Pasta Gigi yang Bikin Alergi, Timbulkan Syok yang Paling Ditakuti

Makanan dengan IG rendah tidak menyebabkan lonjakan besar pada gula darah. Secara umum, sangat halus, diproses, “putih”, adalah sumber karbohidrat yang memiliki IG tinggi, seperti makanan manis yang dipanggang atau nasi putih.

Di sisi lain, tinggi serat, makanan tinggi protein dan lemak makanan cenderung memiliki IG rendah karena memperlambat penyerapan karbohidrat. (*)