GridHEALTH.id - Keputihan momok bagi semua wanita. Padahal keputihan itu hadir untuk tujuan yang baik, lo.
Untuk diketahui, keputihan sebenarnya adalah reaksi alami tubuh sebagai pembersih vagina alami, untuk menghindari virus dan bakteri.
Keputihan biasanya datang banyak 1 minggu sebelum haid, atau satu minggu setelah menstruasi.
Bagaimana cara mengetahui keputihan pada organ intim wanita masih bersifat fisiologis (normal), atau sudah patologis (tidak normal)?
Keputihan yang normal terlihat bening, putih agak keruh, atau kekuningan ketika sudah mengering di pakaian dalam.
Dengan hadirnya keputihan artinya vagina sedang membersihkan diri secara teratur.
"Sangatlah normal untuk mengalami sekresi dari yang sangat sedikit hingga tak terlihat sampai satu sendok makan per hari," kata Leah Millheiser, MD, direktur program Pengobatan Seksual Wanita di Stanford University Medical Center kepada Refinery29.
Baca Juga: Bolehkah Makan Pedas di Saat Sahur? Ini Penjelasan Ahli
"Vagina adalah oven yang membersihkan diri sendiri. Sekresi berarti vagina sedang membersihkan diri dengan membuang sel-sel tua." paparnya.
Bahkan keputihan adalah sahabat wanita, karena bisa membantu mengenali ada atau tidaknya abnormalitas yang terjadi di dalam vagina.
Bagaimana keputihan patalogis? Ini adalah keputihan tidak normal.
Gejalanya, seperti: rasa gatal dan nyeri saat keputihan, cairan berubah warna dan konsistensi, serta mengeluarkan bau tak sedap.
Keputihan yang tak normal ini bisa jadi tanda vagina terkena infeksi.
Nah, keputihan tidak normal ini yang harus semua wanita hindari.
Dari sekian banyak penyebab keputihan tidak normal, penyebab berikut ini jarang diketahui.
Karenanya kerap diabaikan, dan akhirnya merugikan wanita.
Berikut ini adalah makanan yang bisa menyebabkan keputihan.
1. Mentimun
Anda mungkin sering mendengar saran sebaiknya hindari konsumsi mentimun, hal ini karena dalam mentimun terkandung zat dan senyawa tertentu yang bisa meningkatkan produksi estrogen pada wanita.
Baca Juga: Vanessa Angel Bertanya;
Semakin banyak hormon ini diproduksi, semakin banyak lendir yang keluar dari vagina.
2. Telur
Telur adalah makanan yang dikenal kaya akan protein dan kalori.
Namun bila dikonsumsi berlebihan, terutama oleh wanita, kedua zat tersebut bisa menyebabkan keputihan.
Pakar kesehatan menganjurkan agar batas maksimal konsumsi telur harian antara 3-4 butir.
3. Makanan Pedas
Bagi Anda pecinta makanan pedas harus berhati-hati karena makanan pedas juga diketahui memicu keputihan, untuk menetraslisir keputihan Anda bisa minum banyak air putih.
Baca Juga: Produk Organik Cirinya Bukan dari Lebel, Mengonsumsinyapun Ada Syaratnya
4. Makanan Yang Mengandung Banyak Gula
Makanan selanjutnya ialah yang mengandung banyak gula, seperti permen, donat dan lainnya yang bisa menyebabkan keputihan.
Baca Juga: Kanker Kelenjar Getah Bening Dialami Ria Irawan Bisa Kambuh, Ini 4 Pilihan Pengobatan Harus Dijalani
Karena gula bisa mendorong perkembangan jamur kewanitaan yang memicu keputihan.
5. Makanan Mengandung Ragi
Makanan yang mengandung ragi pasti telah melewati tahap fermentasi, dan pada tahap ini bakteri fermentasi biasanya digunakan.
Bakteri ini bisa memicu keputihan hingga batas konsumsi makanan yang mengandung ragi.
6. Buah-buahan Tertentu
Dikatakan juga oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr Budi Iman Santoso, SpOG (K), terdapat tiga buah yang menyebabkan keputihan jika dikonsumsi berlebihan, yakni nenas, bengkoang, dan mentimun.
"Jika makanan ini dikonsumsi tidak berlebihan dan makan makanan dengan menu seimbang, tentunya tak lantas menyebabkan keputihan. Bukan berarti jenis makanan ini tak boleh dikonsumsi," kata dr Budi, di sela kegiatan Healthy Chit Chat dari Pfizer Woman Care di Jakarta, Sabtu (21/8/2010) lalu.
Mengurangi makanan yang memicu risiko keputihan menjadi salah satu cara mencegah penyebaran jamur di vagina.
Cara lain yang bisa dilakukan perempuan adalah dengan menjaga kebersihan tubuh terutama organ intim.
"Seringkali kulit pada lipatan paha berbeda warna, karena basah, tertutup dan tidak pernah dibersihkan dengan baik, selain juga karena menggunakan pampers atau panty liner. Hal ini mendorong timbulnya jamur," papar dr Budi.
Jadi, hindari keputihan dengan cara hidup sehat dan memerhatikan kebersihan dan kesehatan organ intim, juga aneka makanan di atas.
Bukannya tidak boleh dikonsumsi sama sekali, tapi jangan mengonsumsinya berlebih. Juga baiknya hindari saat akan terjadi keputihan, semisal; 1 minggu sebelum haid atau satu minggu setelah menstruasi.(*)