Find Us On Social Media :

Operasi Ganti Kelamin Munculkan Banyak Risiko, Belum Siap Menjadi Lelaki, Putri Natasiya Batal Jadi Ahmad

Kuasa hukum Putri Natasiya, Irwan Santoso SH menunjukkan surat kuasa permintaan kliennya untuk pembatalan penetapan perubahan status kelamin.

3. Berkurangnya kepuasan dari hubungan seksual

Meski operasi ganti kelamin telah dilakukan sedemikian rupa untuk membuat bentuk organ intim menyerupai aslinya, hasilnya tentu tidak akan sesempurna organ genitalnya yang asli.

Baca Juga: Sedang Tren Meski Kontroversial, Darah Donor Untuk Suntik Awet Muda

Orang-orang yang melakukan operasi ini biasanya akan merasakan efek samping berupa berkurangnya kenikmatan seksual jika dibandingkan dengan sebelum mereka melakukan operasi kelamin.  

4. Masalah kesehatan terkait perubahan hormon

Sekitar satu tahun sebelum operasi, pasien akan menjalani terapi hormon. Laki-laki yang ingin menjalani operasi transgender perlu menempuh terapi estrogen untuk memunculkan ciri reproduksi feminin.

Sementara itu, perempuan yang ingin menjalani prosedur ini akan mendapatkan prosedur testosteron guna mendapatkan efek sebaliknya.

Kedua hormon ini tidak luput dari efek samping. Terapi estrogen bisa meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah pada paru-paru dan pembuluh darah di area kaki. Kondisi ini tentu dapat memicu komplikasi saat pelaksanaan operasi.

Baca Juga: Simak 5 Khasiat Minyak Calendula Untuk Mengatasi Masalah Kulit

Sementara itu, terapi testosteron bisa meningkatkan tekanan darah, penurunan respons tubuh terhadap insulin, dan perubahan abnormal pada jaringan lemak. Perubahan ini tentu memicu peluang munculnya obesitas, hipertensi, serta diabetes di kemudian hari.