Find Us On Social Media :

MPASI Sesuai Takaran dan Kualitas Sumbang Pengurangan Masalah Stunting di Indonesia

MPASI harus diberikan diwaktu yang tepat supaya anak tidak susah makan.

 Jika bayi tidak tertarik, yang terbaik adalah menunggu sampai waktu berikutnya. Mulailah dengan menawarkan bayi hanya beberapa potong atau beberapa sendok teh makanan sekali sehari.

Baca Juga: Studi: Konsumsi Makanan Siap Saji di Indonesia Meningkat, 28% Kalori Orang Kota Berasal dari Junk Food

Di dalamnya juga tercakup prinsip-prinsip berikut;

1. Makanan tambahan (MPASI) untuk bayi diberikan mulai usia 6 bulan ke atas

2. Frekuensi dan jumlah makanan pendamping harus diberikan dengan mempertimbangkan usia anak

3. Pertimbangkan tekstur makanan makanan, mulai makanan cair, lunak, lumat, setengah padat hingga padat sesuai usia anak

4. Pertimbangan keragaman makanan agar gizi seimbang terpenuhi, termasuk kebutuhan zat gizi. Patut diingat bahwa anak-anak berusia 0,5 hingga 1,9 tahun berisiko mengalami anemia. Sebagian karena tidak cukup mengkomsumsi makanan kaya zat besi.

5. Pemberian makanan responsif, memperhatikan kebutuhan dan keinginan anak

6. Memastikan kebersihan yang baik untuk makanan, peralatan, dan praktik pemberian makan

Baca Juga: Cerita Angkie Yudistia, Staf Khusus Presiden Yang Tuli Akibat Antibiotik

Pada akhirnya, pemberian makanan pendamping yang tepat tidak hanya memastikan pertumbuhan sehat di awal kehidupan, menghindari problem gizi seperti stunting atau obesitas di masa pertumbuhan, tetapi juga mendukung pengembangan kebiasaan diet sehat yang memiliki manfaat di kemudian hari. (*)