GridHEALTH.id - Operasi sesar adalah prosedur medis yang bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui celah sayatan pada perut serta rahim ibu, biasanya dibuat melintang persis di bawah garis pinggang.
Pada banyak kasus, operasi sesar dilakukan dengan jenis bius epidural dimana ibu dapat tetap sadar selama menjalani proses operasi.
Mayoritas ibu yang menjalani proses persalinan dengan operasi sesar dapat pulang dari rumah sakit 3 sampai 5 hari setelah prosedur operasi.
Namun untuk benar-benar pulih total, diperlukan perawatan rutin di rumah serta kontrol berkala ke dokter spesialis kandungan selama kurun waktu kurang lebih satu bulan.
Sejatinya operasi sesar bukan perkara mudah seperti disebut atas permintaan pasien supaya tidak merasakan sakit. Dokter sendiri berhati-hati saat memutuskan apakah pasien akan menjalani sesar atau tidak, meskipun atas permintaan pasien.
Mengapa? Sebab kita semua tahu bahwa persalinan sesar adalah persalinan karena indikasi medis, ditambah faktor risiko dan biaya yang juga mesti dipertimbangkan.
Baca Juga: Tak Hanya Sehatkan Tubuh, Begini Rupanya Segudang Manfaat Olahraga Rutin bagi Remaja
Namanya operasi, tentunya menimbulkan luka sayatan, dan melahirkan cara sesar berarti operasi untuk mengeluarkan bayi melalui dinding perut yang dibedah.
Selama ini, operasi sesar dilakukan pada kasus-kasus kehamilan dan persalinan tertentu seperti bayinya besar, panggul sempit, plasenta previa totalis/plasenta terletak di bawah dan menghalangi jalan lahir, atau adanya gangguan presentasi seperti letak lintang.
Baca Juga: Jagung Dinobatkan Jadi Makanan Paling Oke Untuk Penderita Diabetes Oleh WHO!
Asal tahu saja, sebenarnya proses melahirkan sesar berat sekali. Buktinya ya itu tadi, dokter melalui berbagai pertimbangan sebelum memutuskan.
Selain itu untuk menjalankan operasi sesar dokter perlu perencanaan alias skenario sistematis yang proses pengerjaannya dilakukan secara tim.
Ibu harus dalam keadaan sehat saat operasi akan dilakukan. Kalau punya tekanan darah tinggi, maka perlu diturunkan dulu, begitupun bila ada diabetes, kadarnya juga harus berada pada angka aman untuk siap dioperasi.
Lalu bagaimana proses melahirkan secara sesar? Ternyata rumit dan banyak langkahnya, mulai pembersihan rambut sekitar vagina, pengolesan cairan disinfektan pada perut, spinal block atau penyuntikam anestesi di tulang belakang. Setelah itu ibu direbahkan di meja operasi dan perut ditutup surgical tent. Dokter kemudian membuat sayatan dengan pisau bedah di perut bagian bawah.
Perawat menekan perut ibu sedikit agar kepala bayi tersembul dan ditarik oleh dokter hingga seluruh badannya keluar.
Ibu lalu pindah ke ruang pemulihan selama 45-60 menit, kemudian dipindahkan kembali ke kamar perawatan.
Baca Juga: Paru-paru Bermasalah Bisa Terjadi Jika Muncul Gejala-gejala Ini
Melihat rumit persalinan di atas, tak pelak bahwa ibu juga wanita yang tak kalah hebat seperti halnya ibu yang melalui persalinan normal.
Bagaimana menurut Moms? Ini baru satu alasan mengapa perempuan yang melahirkan sesar itu wanita hebat.
Apalagi risiko yang dihadapi pasca persalinan tak main-main, malah cukup 'mengerikan', antara lain;
Baca Juga: Buah Apel Menurunkan Risiko Stroke Jika Makan 2 Buah Setiap Hari!
1. Operasi sesar dapat menyebabkan dinding perut dan rahim yang disayat menjadi iritasi bahkan infeksi.
Infeksi biasanya dapat terjadi di sekitaran sayatan perut, di dalam rahim atau di dekat kandung kemih.
2. Selama proses operasi berlangsung, ada kemungkinan untuk kehilangan darah yang berlebihan, yang kemudian dapat menyebabkan kematian.
Tak heran bila sebelum operasi, pihak rumah sakit akan menyediakan sejumlah kantong darah sebagai persiapan mendapatkan transfusi darah setelah operasi sesar.
Baca Juga: Begini Dahsyatnya Brokoli Dalam Mencegah Penyakit Paru, Mau Coba ?
3. Dapat mengalami cedera kandung kemih dan usus selama operasi berlangsung.
4. Operasi akan memengaruhi usus, termasuk mengganggu gerakan usus setelah operasi selesai.
Ini kemudian akan menimbulkan ketidaknyamanan, kembung, sembelit, dan pembesaran perut karena disfungsi usus.
5. Selama operasi berlangsung, ada kemungkinan terbentuknya jaringan parut di dalam area panggul yang menyebabkan rasa sakit dan penyumbatan.
Ini kemudian dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan selanjutnya.
6. Operasi sesar juga memungkinkan untuk dilakukannya operasi tambahan, meliputi perbaikan kandung kemih atau yang lainnya.
7. Risiko operasi sesar lainnya ditunjukkan oleh penelitian yang menyebutkan, dalam beberapa kasus terdapat reaksi negatif untuk anestesi yang diberikan selama operasi, bahkan dengan obat yang dikonsumsi setelah operasi.
Contohnya adalah; hipotensi, hipotermia, keracunan anestetic, dan reaksi alergi.
Baca Juga: Sudah Minum Air Kelapa Pagi Ini? Cara Mudah dan Awet Mempertahankan Kecantikan dan Berat Badan Ideal
Melihat sederet perjuangan dan risiko di atas, jangan pernah mengatakan bahwa operasi sesar 'membahagiakan' karena tidak perlu mengejan berjam-jam, bahkan hari.
Setiap persalinan, apapun caranya punya kisah perjuangan sendiri, maka untuk para ayah, demi buah hatinya seorang ibu rela menjalani sederet proses sesar yang panjang dan banyak. Bahagiakan mereka.(*)