GridHEALTH.id - Setelah viral di youtube, pengobatan ala Ningsih Tinampi banyak dibicarakan masyarakat.
Jika kita melihat aksinya saat mengibati pasien di youtube, tak jarang kita sering dibuat tertawa bahkan hingga terpingkal-pingkal melihat cara Ningsih Tinampi mengobati pasiennya.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Risiko Operasi Sesar Meningkat Pada Ibu 35 Tahun ke Atas
Dilihat di youtube, pengobatan yang dilakukan Ningsih Tinampi terhadap pasiennya, umumnya sambil ngobrol. Kadang saat ngobrol itu berantem dan saling menantang antara pasien dan Ningsih Tinampi.
Benar atau tidaknya apa yang kita lihat dari Youtube, pastinya tempat praktek Ningsih Tinampi tak pernah sepi pasien yang berdatangan.
Baca Juga: Perhatikan 5 Hal Ini Agar Operasi Sesar Bisa Ditanggung BPJS Kesehatan
Saking banyaknya pasien yang mendaftar, beberapa pasien disebut harus mengantri diobati oleh Ningsih Tinampi hingga 2020.
Salah satu yang mendapat nomor antrean tanggal 7 Februari 2020 adalah Sinta. Perempuan asal Gedangan, Sidoarjo, itu datang bersama suami dan ibu kandungnya. Ketiganya berencana memeriksakan kesehatannya.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Gigi Sensitif, Ketahui Penyebab dan Berbagai Cara Mengatasinya Ini
Mereka tiba di lokasi terapi dan menyerahkan fotokopi KTP yang sudah ditulis nomor telepon ke bagian pendaftaran pada Sabtu pagi (14/9).
Pagi mendaftar, malam harinya nama Sinta dan keluarganya baru dipanggil.
"Kita dapat jadwal 7 Februari 2020 atau lima bulan lagi. Mungkin karena yang berobat banyak ya, tapi Alhamdulillah," kata Sinta kepada jatimnow.com di lokasi, Sabtu (14/9/2019).
Banyaknya pasien yang antre itu juga mengejutkan keluarga Ade, asal Subang, Jawa Barat.
Diketahui, Ade bersama 5 orang anggota keluarganya menempuh jalur darat untuk berobat ke terapi Ningsih Tinampi.
"Ke sini naik mobil, tolnya saja habis sejuta," kata Ade.
Baca Juga: Begini Cara Mudah dan Cerdas untuk Mengatasi Gigi Sensitif
Mereka tiba ke lokasi terapi Ningsih Tinampi pada Sabtu pagi. Ade mengantarkan salah satu anggota keluarganya untuk berobat.
"Tadi ada yang datang Sabtu pagi dapatnya beberapa bulan lagi," kata Ade.
Mereka yang datang tidak hanya di berbagai daerah di Nusantara, melainkan ada yang mengaku berasal dari Malaysia. "Saya saat daftar duduk bareng warga Kuala Lumpur," ungkap Sinta.
Metode pengobatan seperti apa yang dilakukan Ningsih Tinampi ?
Dilansir dari kumparan, meski metode pengobatan ala Ninsih tinampi ini dikhususkan bagi mereka yang terkena gangguan mahluk gaib tapi nyatanya banyak juga pasien penyakit fisik umum yang mencoba berobat.
Baca Juga: Lelah Menjomblo Selama 56 Tahun, Pria Asal Bekasi Ini Pilih Gantung Diri karena Depresi
“Ada karyawanku. Namanya Muji, sakit lambung bertahun-tahun tidak sembuh, tak obati dia muntah-muntah dan akhirnya sembuh,” ungkap Ningsih.
Ia pun tak segan membongkar metode penyembuhan yang sering digunakan.
Menurut Ningsih Tinampi, setiap ia mengobati harus menggunakan berbagai media seperti wortel, batu, atau boneka.
“Ya buat nyentuh saja. Kadang pakai wortel, batu, bahkan boneka. Medianya apa saja,” tegasnya.
Meski begitu, Ningsih Tinampi tak pernah mempemasalahkan media apa yang digunakan untuk mengobati pasiennya.
Pasalnya ia hanya berpegang dan meminta kepada tuhan dalam mengobati seorang pasien.
“Bagi saya yang nomer satu itu ya berdoa sama Allah. Jadi doaku cuma satu, ya Al-fatihah saja,” ungkapnya.
Baca Juga: Lelah Menjomblo Selama 56 Tahun, Pria Asal Bekasi Ini Pilih Gantung Diri karena Depresi
Menurutnya apapun penyakit yang dimiliki pasien, selalu dibacakan surah Al-Fatihah oleh Ningsih dan diakhiri dengan doa.
Terlepas dari itu, menilik dari sisi kesehatan pengobatan alternatif sebaiknya tidak diutamakan untuk penyembuhan penyakit fisik biasa.
Dilansir dari NCBI, sesuai namanya yaitu alternatif yang berarti pilihan lain yang berarti terapi penyembuhan penyakit yang ideal seharusnya tetap mengutamakan pengobatan medis dokter.
Hal ini didasari karena umumnya pengobatan alternatif di masyarakat saat ini tidak memiliki bukti ilmiah yang kuat karena kebanyakan hanya berdasarkan sugesti dan pengalaman dari pasien saja.
Sebab sebuah obat atau pengobatan bisa dibilang aman dan efektif digunakan oleh publik jika sudah teruji dan terbukti secara ilmiah melewati beragam proses pembuktian ilmiah untuk menunjukkan keamanan, efektivitas, serta mutunya.
Bukan hanya berdasarkan sugesti dan pengalaman dari pasien saja, karena biasanya pengobatan tradisional dapat menimbulkan reaksi yang berbeda antar satu orang dan lainnya.
Oleh karena itu, terlepas dari benar atau tidaknya pengobatan Ningsih Tinampi itu, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter terlebih dahulu jika mengalami penyakit fisik secara umum. (*)