Find Us On Social Media :

HIV/AIDS Belum Bisa Ditaklukan, PMI Semakin Ketat Cegah Penularan Melalui Transfusi Darah, Langsung Beli Alat Canggih Untuk Skrining

PMI meningkatkan keamanan darah dengan metode uji saring salah satunya uji saring NAT.

Dari semua cairan tubuh yang dapat menularkan HIV, darah mengandung konsentrasi virus tertinggi.

Baca Juga: Tergeletak Lemah Tak Berdaya dan Berbau Busuk, Gadis Ini Nekat Gugurkan Kandungannya di Dalam Mesjid

HIV dapat bertahan hidup dalam darah kering hingga 5-6 hari pada suhu kamar. Ini mungkin bertahan lebih lama di dalam darah yang berada di dalam jarum suntik, karena tidak memiliki udara.

Faktor-faktor lain yang dapat menentukan waktu bertahan hidup HIV di luar tubuh termasuk volume darah dalam jarum suntik dan suhu lingkungan sekitarnya.

Menurut Aidsmap, satu studi melihat lebih dari 800 jarum suntik yang mengandung jumlah darah yang berbeda dan menemukan bahwa virus itu mampu bertahan "setelah 11 hari."

Untuk mengurangi risiko tertular penyakit menular, PMI meningkatkan keamanan darah dengan metode uji saring salah satunya uji saring NAT.

Pemeriksaan tersebut meliputi beberapa tahapan, yaitu, skrening darah yang dilakukan secara paralel dengan menggunakan alat CHLIA (Chemiluminescent immuno Assay) dan menggunakan mesin Nucleic Acid Test (NAT).

Baca Juga: Kacang Hijau Bisa Jadi Camilan Redakan Marah di Saat Lapar

PMI menganggap perlu melakukan langkah penambahan uji saring NAT karena teknologi uji saring ini lebih sensitif dan mampu mendeteksi keberadaan DNA/RNA virus, sebagai upaya untuk meningkatkan keamanan darah secara signifikan.