Tidak ada tanggapan apa pun dari rumah sakit atau staf medis untuk menjelaskan sifat masalah awal atau alasan yang dianggap perlu bagi anak untuk dikirim ke perawatan intensif.
Baca Juga: Maia Estianti Percaya Terapi Alternatif Al-Fashdu, 'Darah Deras Mengucur, Gokil!'
Namun, otoritas kesehatan kota mengeluarkan pernyataan pada hari Jumat (27/7), mengatakan bahwa ketika anak itu dirawat di rumah sakit anak tersebut mulai berbagai gejala.
"Mengalami kesulitan bernapas dan dalam kondisi kritis, jadi dia dibawa ke ICU dan dirawat selama 25 hari" ujar seorang sumber.
Tang mengatakan bahwa selama periode itu, serta menjalani tes rutin dan menjalani endoskopi, putranya diberi transfusi darah.
"Putraku juga menjalani tes darah saat dia di rumah sakit ... tapi dia tidak dites positif HIV," kata Tang lagi.
Hanya sehari setelah membawa anak mereka kembali ke rumah, Tang dan suaminya menyadari dia masih tidak sehat, jadi membawanya kembali ke rumah sakit, kata laporan itu.
Baca Juga: Sakit Kepala Tak Pernah Berhenti, Waspadai Munculnya Tumor Otak
Dia segera kembali ke unit perawatan kritis di mana dia menghabiskan dua minggu lagi.