Find Us On Social Media :

Hasil Forensik Belum Keluar, Baju Tugu Monas Jadi Penanda Jasad Balita Tanpa Kepala di Samarinda, Orangtua Yakin Itu Yusuf

Petugas Ruang Jenazah menaruh sosok mayat diduga anak tanpa kepala yang gegerkan warga sekitar sungai Ulu Samarinda.

GridHEALTH.id - Kendati belum ada yang memastikan identitas pasti jasad balita tanpa kepala di Samarinda, tetapi sepasang suami ini yakin itu adalah anaknya yang hilang bernama Yusuf.

Ya pada hari Minggu (8/12/2019) kemarin, warga sekitar sungai Samarinda Ulu memang digegerkan dengan penemuan jasad balita tanpa kepala.

Diklansir dari TribunKaltim, berawal dari baju bergambar Tugu Monas yang dikenakan dalam mayat bayi tersebut, orangtua yusuf meyakini kalau itu adalah anaknya.

Baca Juga: Pembunuhan Melinda Zidemi, Korban Tetap Diperkosa Saat Tengah Haid, Pelaku Bisa Terinfeksi Balantis juga Hukuman Setimpal

"Istri saya hafal pakaian yang dipakai anak saya. Ia, dia anak kami," ucap Bambang Sulistyo (37), ayah Yusuf, saat mengecek langsung bersama istri ke RSUD AW Sjahranie (8/12/2019).

Keyakinan jasad balita tanpa kepala itu adalah Yusuf didasari dari bentuk tubuh, serta pakaian yang ditemukan bersama jasad.

Terakhir kali Yusuf menghilang dengan menggunakan kaos berwarna merah bergambar tugu monas, sama dengan baju yang ditemukan dengan jasad balita tersebut.

Diketahui, Yusuf merupakan balita yang dikabarkan menghilang pada 22 November 2019 lalu saat dititipkan orangtuanya ke sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Kala itu banyak spekulasi bermunculan, mulai dari Yusuf diculik, hingga terseret arus air.

Baca Juga: Nagita Slavina Rogoh Kocek Sejuta Cuma Untuk Satu Buah Melon, Raffi Ahmad; Benar-benar Sultan

Pencarian terhadap Yusuf telah dilakukan pihak keluarga, mulai dari menggunakan jasa paranormal, termasuk melaporkan kejadian hilangnya Yusuf ke Kepolisian.

Sampai akhirnya geger penemuan jasad bayi tanpa kepala, dan mereka pun meyakini bahwa itu adalah anaknya Yusuf setelah mengeceknya langsung ke rumah sakit.

Sementara itu, meski orangtua Yusuf berani memastikan jasad balita tanpa kepala itu anaknya, namun hingga saat ini Kepolisian belum dapat memastikan apakah jasad tersebut memang Yusuf atau bukan.

Baca Juga: Penderita Gangguan Mental Bisa Brobat Gratis dengan BPJS Kesehatan, Ini Caranya

Sebab untuk menentukan semua itu harus menunggu hasil forensik.

Menilik dari sisi medis, forensik merupakan ilmu kedokteran yang memang biasa dimanfaatkan  untuk membantu penegakan hukum, keadlan dan memecahkan masalah-masalah di bidang hukum seperti mengidentifikasi penyebab kematian seseorang.

Dilansir dari nhs.uk, tidak ada batasan waktu bagi tim forensik sebuah rumah sakit untuk melakukan identifikasi jenazah hingga ditemukannya kecocokan penyebab kematian.

Baca Juga: Suaminya 'Tersangkut' Kasus Dirut Utama Garuda, Iis Dahlia Beberkan Kronologis Lewat Instagram, Apa Kata Pengamat Penerbangan?

Dalam proses mengidentifikasi penyebab kematian ini yang dibutuhkan adalah ketepatan dan kepastian.

Biasanya terapat dua jenis pemeriksaan yang akan diminta oleh pihak penyidik, yaitu pemeriksaan luar jenazah (visum luar) maupun pemeriksaan dalam jenazah (visum dalam atau autopsi).

Baca Juga: Wanita Ini Pasrah Sakit Selama 10 Tahun Tanpa Bisa Didiagnosis Dokter Sampai Dua Tukang Bangunan Temukan Penyakitnya

Dalam visum luar ini ahli forensik akan merekam dan mencatat semua fakta mengenai kondisi tubuh suatu jasad.

Mulai dari tinggi dan berat badan, bentuk gigi, warna mata, goresan atau bekas luka, hingga tanda lahir yang bisa dijadikan sebagai bukti identitas.

Perekaman ini bisa dengan menggunakan kamera foto sebanyak dan seakurat mungkin melingkupi keseluruhan detail tubuh.

Kemudian otopsi, yakni pemeriksaan organ-organ internal tubuh.

Baca Juga: Setiap Batuk Berbeda Begitupun Mengobatinya, Karena Alergi Lama Sembuh jika Salah Penanganan

Pemeriksaan internal tubuh bisa dilakukan hanya pada organ tertentu atau organ secara keseluruhan.

Biasanya sebagian kecil jaringan dari tiap-tiap organ akan diperiksa untuk menguji kemungkinan adanya pengaruh obat, infeksi, serta mengevaluasi komposisi kimia atau genetika pada suatu jasad.

Baca Juga: Tidak Melakukan Pemanasan Sebelum Olahraga, Jangan Berharap Berat Badan Turun!

Di ujung pemeriksaan otopsi, organ-organ kemudian dikembalikan sesuai lokasinya.

Jenis pemeriksaan pun tergantung pada kepentingan kasus yang ditangani penyidik, dan lewat proses autopsi ini polisi bisa memastikan sebab kematian seseorang.(*)

 #gridhealthid #inspiringbetterhealth