Sayangnya masih banyak orang yang mengonsumsi obat pengencer darah dengan dosis yang tidak tepat alias asal-asal atau tanpa resep dokter.
Padahal, obat pengencer darah sebetulnya harus berdasarkan resep dokter sebab risikonya bukan main.
Baca Juga: Pemprov DKI dan Kemenkes RI Rilis Daftar RS di Jakarta yang Punya Serum Anti Bisa Ular
Hal ini cukup penting untuk diketahui karena dapat memengaruhi kerja obat maupun kesehatan tubuh.
Selain itu seseorang yang diresepkan obat pengencer darah perlu mengonsumsinya setiap hari secara rutin dan pada waktu yang sama, misalnya di pagi hari pada jam yang sama.
Maka dari itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan obat ini, yaitu;
1. Risiko Perdarahan
Tentu tujuan obat pengencer darah adalah untuk mengencerkan darah. Terdapat beberapa efek samping yang berhubungan dengan obat pengencer darah, baik antikoagulan maupun antiplatelet. Di antaranya luka pada lambung dan feses berwarna kehitaman.
Kita perlu segera berkonsultasi dengan dokter ketika mengalami kondisi seperti perdarahan saat menstruasi yang lebih banyak dari biasanya, urine yang keluar berwarna merah atau cokelat, serta kotoran atau feses berwarna merah.
Hati-hati juga bila terjadi perdarahan pada gusi atau hidung yang tidak dapat segera dihentikan, batuk yang mengeluarkan darah sampai muntah darah.
Bila tubuh terus menerus merasa lelah disertai kepala pusing dan nyeri perut berlebihan juga ada baiknya segera ke dokter karena kondisi ini biasanya merupakan dampak dari obat pengencer darah.