Find Us On Social Media :

Berita Kesehatan Popular: Awas Cara Memasak Nasi Bisa Memicu Keracunan, Trik Mengonsumsi Nasi Padang Supaya Tetap Sehat

Trik sehat mengonsumsi nasi Padang. Awas salah masak nasi bisa keracunan

GridHEALTH.id - Nasi sudah menjadi makanan pokok orang Indonesia.

Buktinya, semua orang Indonesia akan merasa belum makan jika belum makan nasi. Benar kan?

Baca Juga: Gejala Endometriosis yang Menyiksa Wanita Bisa Terasa Saat Melakukan Hubungan Intim

Asal usul nasi menjadi makanan pokok utama orang Indonesia tidak ada yang tahu.

Jika dilihat kepraktiasan, memasaknya hingga siap disantap susah.

Begitu juga untuk bisa mendapatkan beras, menanamnya susah, lama, setelah panen harus dioleh hingga menjadi beras. Dan baru bisa dimakan setelah beras dimasak dan berubah menjadi nasi.

Bicara soal gizi, kandungan gula dan karbohidrat nasi tinggi sekali.

Tapi jika berbicara satu kata, enak, ya nasi bisa membuat banyak amsakan menjadi enak.

Baca Juga: Berita Kesehatan Popular: Baru 7 Jam Dilantik Menjadi Kades Meninggal Dunia, Lakukan Tes Rendam Tangan Ketahui Kesehatan Jantung

Masakan Padang yang terkenal hingga seantero jagat enaknya, jika disantap tanpa nasi yang hangat dan pulen, rasanya langsung drop drastis.

Berbicara soal masakan padang, mengonsumsi nasi padang ternyata tidak bisa sembarangan, ada teknik-teknik tersendiri agar makanan tersebut menjadi lebih sehat.

Sebelumnya menurut dari data komposisi pangan Indonesia, seporsi nasi padang itu sama dengan seporsi nasi campur dan nasi rames. Memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi, yaitu 155 Kal.

Sedangkan kandungan proteinnya sebesar 10,3 g, lemak sebesar 4,2 g, dan air sebesar 65,8 g.

Baca Juga: Berita Kesehatan Jeruk Nipis : Punya Deretan Manfaat, Dari Cegah Penyakit Mata Sampai Bikin Pintar

Bahkan kandungan karoten total dalam seporsi nasi padang ini berkisar 3.140 mcg.

Angka tersebut tergolong cukup tinggi. Karena beberapa menu lauk dalam nasi padang ini menggunakan kunyit dan cabai merah yang mengandung karoten tinggi.

Melansir dari Kompas.com, seorang ahli gizi dari RS Pondok Indah - Pondok Indah, dr Juwalita Surapsari, SpGK menuturkan, dirinya juga menyantap makanan dari tanah Minang ini.

Baca Juga: Berantas Stunting : Sandra Dewi Heran Ada Bayi Diberi Kopi Bukan Susu, Padahal Stunting Pengaruhi Kualitas Bangsa Di Masa Depan

Dalam episode perdana Rate My Plate yang diadakan di cabang baru restoran Padang Merdeka, Jl. K. H. Abdullah Syafe'i no 2, Tebet, Jakarta Selatan, dr Juwalita berbincang mengenai nutrisi nasi padang.

"Sebetulnya tidak ada patokan berapa kali seminggu, berapa kali sebulan (mengonsumsi nasi padang). Tapi pilihannya itu yang paling penting," ungkap dr Juwalita.

Selain itu, dr Juwalita menyebutkan bahwa porsi nasi putih dalam sepiring nasi padang ini terlalu banyak, setidaknya harus dikurangin seperempat porsi dari nasi putih tersebut.

Karena terlalu banyak karbohidrat juga tidak baik bagi tubuh.

Baca Juga: Sering Gatal di Miss V Mungkin Akibat Hal Ini , Segera Tangani Karena Bisa Berakibat Fatal

 

Pertimbangan pemilihan lauk juga harus diperhatikan.

"Sebetulnya tidak masalah kalau memilih 2 lauk protein hewani, tapi rendang ini kalorinya tinggi banget, daging sapinya saja kandungan kalorinya lebih tinggi dibanding daging ayam tanpa kulit," ujarnya.

Dalam pembutaan rendang yang lama dengan menggunakan santan yang cukup banyak, ini juga mengandung kalori sekitar 200-250 Kal hanya dalam 1 potong daging.

Baca Juga: Sadar Atau Tidak Memasak Nasi Ternyata Bisa Memicu Keracunan, Ini Cara Yang Dianjurkan Ahli

Bahkan menu telur dadar dalam masakan padang ini menggunakan minyak yang banyak. Tujuannya agar matang merata. Tapi jadinya kalori telur dadar tersebut jadi lompat hingga kurang lebih 150 Kal.

Bahkan sayur nangka yang mengandung serat ini malah dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat akibat penggunaan santan dalam pembuatannya.

Sedangkan sayur daun singkong dianggap penyelamat dalam sepiring nasi padang, karena sayur ini hanya direbus sebentar dan ditambahkan bumbu secukupnya.

Untuk diketahuim sayur daun singkong mengandung serat yang bermanfaat sebagai penambah rasa kenyang dan menghambat penyerapan lemak dalam makanan.

Baca Juga: Berencana Melakukan Operasi Sesar? Ketahui Dulu Manfaat Sekaligus Risikonya bagi Ibu dan Bayi

Bahkan dalam sayur daun singkong mengandung karoten yang cukup tinggi.

Hal ini tentu baik bagi sistem pencernaan dan metabolisme tubuh.

Namun, artikel selanjutnya KLIK DI SINI

Adapun menganai memasak nasi, harus tahu aturan dan caranya jika tidak ingin kita keracunan nasi.

Cara memasak nasi nyatanya memiliki aturan tersendiri.

Pasalnya sebuah penelitian di Belfast, Irlandia awal tahun 2019 membuktikan hal tersebut.

Baca Juga: Bisa Kena Kelumpuhan Otak, Penipu Ulung Asal Kediri Azura Luna Jadi Buronan Internasional dengan Modus Ini

Dimana cara memasak yang tidak benar ternyata bisa membahayakan kesehatan tubuh.

Dimana nasi yang dimasak dengan cara yang kurang tepat masih meninggalkan jejak arsenik yang disebabkan oleh racun industri dan residu pestisida yang tertinggal di tanah.

Lantas bagaimana caranya menghilangkan racun itu?

Untuk mendapatkan nasi yang baik dari segi kesehatan, cara memasak nasi tersebut dengan jumlah air yang dua kali lipat dari yang biasa kita lakukan.

Baca Juga: Berantas Stunting : Sandra Dewi Heran Ada Bayi Diberi Kopi Bukan Susu, Padahal Stunting Pengaruhi Kualitas Bangsa Di Masa Depan

Jika tidak begitu, kita juga bisa merendamnya semalaman sebelum memasaknya.

Dalam program BBC “Trust Me, I'm a Doctor”, Profesor Andy Meharg, dari Universitas Queens Belfast, melakukan tes terhadap tiga cara memasak beras untuk melihat tingkat arsenik yang paling banyak.

 

Baca Juga: Berita Kesehatan Popular: KB Spesial Untuk Pasangan yang Masih

- Tes pertama: memasak beras dengan menggunakan metode satu gelas beras, dua gelas air. Hasilnya, masih ada jejak racun arsenik dalam nasi tersebut.

-Tes kedua: Artikel selanjutnya, KLIK DI SINI

#berantasstunting