Find Us On Social Media :

Gegara Masa Oral yang Tidak Diawasi dengan Baik Orangtuanya, Seorang Balita Harus Operasi Endoskopi Darurat

Ilustrasi: Balita menelan batre kancing yang dikiranya permen. Segera dioperasi di rumah sakit.

GridHEALTH.id - Usia balita adalah masa oral.

Karena masa oral ini seorang balita selalu ingin memasukan segala sesuatu yang menarik perhatiannya ke dalam mulutnya.

Baca Juga: Indonesia dan Dunia Masih Hadapi Masalah Gizi, dari Balita Hingga Dewasa

Balita saat masa oral tidak perduli apa benda yang dimasukan ke dalam mulutnya. Yang penting dia suka dan menarik perhatiannya, akan dia masukan ke dalam mulutnya.

Oleh karenanya selama masa oral ini perhatian orangtua tidak boleh lengah sedetikpun.

Sekalilinya lengah si balita bisa celaka.

Sedihnya hal itu terjadi pada balita ini.

Baca Juga: Jangan Asal Cium Anak, Balita Ini Hampir Lumpuh Saat Dicium Orangtuanya

Karena masa oralnya, dan tidak mendapat pengawasan orangtua dengan baik, akhirnya dia harus dilarikan ke rumah sakit untuk melakukan tindakan medis.

Di rumah sakit si balita yang sedang masa oral ini harus disarankan dokter untuk segera menjalani tindakan operasi endoskopi darurat.

Kejadian tersebut terjadi pada balita berusia 2 tahun di Queensland, Australia.

Baca Juga: Hasil Forensik Belum Keluar, Baju Tugu Monas Jadi Penanda Jasad Balita Tanpa Kepala di Samarinda, Orangtua Yakin Itu Yusuf

Baca Juga: Saat Paling Tepat Minum Air Kelapa Supaya Semua Manfaatnya Didapatkan, Bisa Menjadi Obat Anti Mabuk Juga

Melansir worldofbuzz dari Daily Mail, balita ini menelan baterai pipih mirip kancing yang dikiranya permen.

Kejadian yang terjadi pada Sabtu (14/12/19) itu diketahui saat sang ibu, Hope Summers pergi ke kamar tidur anaknya.

Saat itu si ibu terkejut melihat kemasan baterai dalam keadaan kosong.

Sang anak yang mengetahui keberadaan ibunya di kamarnya, langsung menunjuk ke arah kemasan baterai dan memperlihatkan mulutnya sambil mengatakan "enak".

Baca Juga: Risiko Makan Nasi Sisa Kemarin, Mulai dari Diare Sampai Muntah

Mengetahui hal tersebut, Hope Summers segera memanggil ambulans.

Namun, saat layanan darurat tiba di rumah mereka, balita itu tampak senang dan aktif.

Hal ini justru semakin membuat sang ibu khawatir.

Kesedihan baru terjadi begitu si balita yang dibawa abulans tiba di rumah sakit.

Sesampinya di rumah sakit balita usia dua tahun tersebut mulai berteriak dan meronta di lantai.

Mungkin saat itu dirinya sudah merasakan kesakitan.

Baca Juga: Studi Mengatakan Wanita Ternyata Lebih Kebal Flu Dibanding Pria

Baca Juga: Berita Kesehatan Popular: Istriku Bukan Transgender tapi Dia Pria, Dorce Gamalama Cerita Tentang Penyakitnya

Singkat cerita si balita kembali dilarikan ke rumah sakit lainnya.

Rumah sakit khusus anak di Brisbane untuk dilakukan operasi endoskopi darurat.

Beruntung, tim dokter berhasil mengeluarkan beberapa baterai yang sudah tertelan itu.

Sementara sisanya, akan dikeluarkan sang anak melalui buang air besar (BAB).

Menurut Direktur Klinik rumah sakit itu, baterai tersebut ketika tertelan dan terjebak di kerongkongan, akan menyebabkan luka bakar.

Baca Juga: Berita Kesehatan Terapi Jeruk Nipis: Lebih Efektif Hilangkan Kebiasaan Merokok Ketimbang Permen Karet

Bahkan, jika tidak segera diobati, dapat menyebabkan kematian.

Kondisi ini akan lebih parah jika sang ibu telat membawanya ke rumah sakit.

Olehkarenanya, saat kita memiliki balita, jangan sekali-kali lengah perhatian kita kepadanya.

Sebab masa oral adalah masa gawat darutat, anak rentan sekali mengalami tersedak, juga menelan benda-benda berbahaya lainnya.

Baca Juga: Manfaat Buah Srikaya Bagi Ibu Hamil, Bisa Mengurangi Morning Sickness juga Baik Bagi Perkembangan Janin

Tersedak

Kondisi ini terjadi karena masuknya makanan/minuman/benda asing ke dalam saluran pernapasan, yang seharusnya masuk ke dalam saluran pencernaan/kerongkongan yang mengantarkannya masuk ke pencernaan.

Menurut dr. Erlin Juwita, SpA, dari RS Ibu dan Anak Tambak—Jakarta pusat, tersedak bisa terjadi karena organ mulut bayi belum sempurna untuk melakukan refleks menelan dan gerakan mengunyah, juga karena dia belum mempunyai gigi selengkap anak yang lebih besar.

Nah, dari keterangan ini kita bisa melihat, bayi balita dalam masa oral memang sangat beresiko mengalami tersedak.

Baca Juga : Cuaca Dingin Sebabkan Gangguan Jantung dan Paru-paru, Benarkah?

Jika bayi balita tersedak dalam kategori ringan, biasanya bayi akan batuk beberapa kali untuk mengeluarkan sesuatu.

Jika benda tersebut sudah berhasil dikeluarkan, batuk akan berhenti.

Jika batuknya hingga wajah si kecil memerah, ini berbahaya, masuk ketegori berat.

Lebih berbahaya lagi jika bayi balita sampai tidak bisa menangis, tidak bisa batuk, tidak bersuara, dan tampak kebiruan.

Karenanya orangtua wajib melakukan pencegahan supaya si kecil tidak tersedak. Seperti berikut ini:

Baca Juga : Sering Disebut “Bau Matahari”, Kenali 7 Penyebab Bau Badan Pada Anak

Baca Juga: Camilan Sejuta Umat yang Biasa Dijadikan Teman Begadang dan Ngobrol, Ternyata Merusak Ginjal

* Jangan berikan bayi balita makanan-makanan yang keras dan susah diproses oleh air liur dan anggota mulut, seperti kacang.

* Jangan biarkan si kecil bermain dengan benda kecil, sebab dia bisa jadi memasukannya ke mulut yang akhirnya bisa membuatnya tersedak.

* Hindari memberikan makan atau minum sambil bayi balita tiduran, jangan memaksa bayi balita saat tidur untuk minum—jika bayi balita ingin minum bangunkan terlebih dahulu, dan posisikan dengan benar, jenis makanan harus disesuaikan dengan kemampuan menelan dan mengunyahnya sesuai perkembangan usianya.

Saat mengetahui si kecil tersedak, orangtua sebaiknya segera minta seseorang mengontak bantuan medis, lakukan pertolongan, sambil membawa anak untuk bisa mendapat pertolongan medis secepatnya.

Baca Juga : Cara Efektif Mengatasi Anak Suka Memukul, Tak Perlu Pakai Emosi!

Pertolongan seperti apa yang bisa dilakukan, paling mudah adalah menepuk punggung bayi balita 5 kali cepat dengan terlebih dahulu dengan menengkurapkan bayi balita di pangkuan, rahang disanggah oleh tangan antara ibu jari dan telunjuk, dan kepala berada lebih bawah dari badan bayi balita.

 

Baca Juga: Camilan Sejuta Umat yang Biasa Dijadikan Teman Begadang dan Ngobrol, Ternyata Merusak Ginjal

Lalu telentangkan bayi balita, dan dilakukan penekanan pada dada bayi oleh 3 atau 5 jari. Posisi menekannya di tengah dada, pas di bawah antara dua puting susu.(*)

Artikel selengkapnya mengenai mengatasi tersedak dan pencegahannya KLIK DI SINI

 #berantasstunting