GridHEALTH.id - Banjir yang terjadi di Jakarta pasca pergantian tahun 2020 ini tak hanya membuat masyarakat mengungsi.
Tapi hewan liar seperti tikus pun tak ingin ketinggalan untuk mengungsi.
Bahkan video berdurasi 1 menit yang diunggah akun Facebook Kabar Dewata, Rabu (1/1/2020) kemarin menunjukan seseorang tengah mewawancarai seekor tikus yang terkena dampak banjir.
"AKHIRNYAA...SI TIKUS BERHASIL DI WAWANCARA EKLUSIF...
Baca Juga: Jakarta Banjir, Ini Informasi Bantuan Terkini Yang Bisa Diakses Melalui Laman Facebook.BANJIR OH BANJIR...OH JAKARTA...mulai bikin menggila," tulis postingan tersebut.
Postingan yang mengunggah ulang video dari akun Instagram @irvanfedinan itu memperlihatkan seorang pria yang berpura-pura sebagai reporter yang mewawancarai seekor tikus yang bertengger di sebuah tiang.
Yang menarik, si perekam video justru berpura-pura berperan sebagai pengisi suara si tikus yang membuat video tersebut tampak hidup.
Dimana tikus seolah berbicara meminta kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk segera mengatasi masalah banjir di Jakarta ini.
"Tolong sampaikan pada Anies Baswedan ini, kalo banjirnya cepet disurutin. Karena barang-barang saya di bawah belum diselametin. Jadi, sekarang saya nyelametin sendiri aja," celoteh pengisi suara tikus.
Tak khayal unggahan itupun mendapat perhatian banyak netizen dan beragam komentar yang terhibur melihat video tersebut.
Sayangnya, meski menghibur perbuatan tersebut justru sangat berisiko bagi kesehatan mereka yang membuat video tersebut.
Perlu diketahui, saat banjir tikus berisiko menularkan penyakit yang diberi nama Leptospirosis.
Secara singkat, Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis (yang dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya), merupakan water borne disesase (ditularkan melalui air) yaitu urine dari penderita.
Baca Juga: Diasuh Baby Sitter Tanpa Diberi ASI, Kondisi Anak Medina Zein Diungkap Sang Ayah
Urine tersebut biasanya mengandung bakteri Penyakit ini, yaitu bakteri Leptospira Sp.
Di Indonesia, Leptospirosis paling sering terjadi melalui tikus pada saat banjir, karena pada saat banjir banyak air tergenang, sampah-sampah yang terbawa arus dan tanah yang becek yang menyebabkan bakteri Leptospira berkembang biak dengan mudahnya.
Leptospirosis dapat menyerang manusia melalui paparan air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira.
Terlebih bagi mereka yang melakukan kontak langsung dengan hewan pembawa penyakit eptospirosis seperti tikus.
Baca Juga: Si Raja Sayuran, Terung Punya 9 Manfaat Turunkan Risiko Serangan Jantung Sampai Cegah Kebodohan
Biasanya gejala awal yang umum terjadi pada manusia yang terinfeksi Leptospirosis adalah demam, nyeri otot, muntah dan mata merah.
Namun beberapa gejala kuga bisa mirip seperti selesma, sehingga terkadang menyulitkan saat didiagnosa.
Baca Juga: Bukan Berenang, Ternyata 2 Faktor Ini yang Mampu Menambah Tinggi Badan Anak Efektif
Namun dalam kasus yang tidak tertangani Leptospirosis dapat melanjut menjadi parah yaitu syndrome weill ditandai jaundis, disfungsi ginjal, nekrosis hati, disfungsi paru-paru yang tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan.
Oleh karena itu, saat musim banjir ini cob alah hindari kontak dengan binatang pengerat tersebut dan juga gunakn sepatu bot jika harus berjalan diatas genangan banjir.(*)
#berantasstunting