Find Us On Social Media :

Ramai-ramai Jadi Relawan Menolong Korban Banjir, Berbuat Baik Ternyata Bisa Sembuhkan Penyakit

Melakukan berbuat baik memberikan kepuasan fisik serta menghilangkan rasa sakit bagi orang yang melakukan itu.

GridHEALTH.id - Demi membantu masyarakat yang daerahnya terendam banjir, banyak relawan  membuka posko bantuan di wilayah sekitaran Jakarta.

Baca Juga: Hanya Dirinya yang Bersedia Menolong ODHA, Akhirnya Sang Dokter Menjadi Pengidap HIV/AIDS Oleh Salah Seorang Pasiennya

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), disebutkan terdapat 169 titik banjir di kawasan Jabodetabek.

Relawan bekerja langsung di dapur umum, bagian kesehatan, atau ikut membersihkan rumah yang terdampak banjir.

Melakukan perbuatan baik seperti ini ternyata tidak hanya berguna bagi orang lain. Sebuah studi menemukan bahwa berbuat baik juga memiliki manfaat fisik bagi diri sendiri.

Studi yang dilakukan di Tiongkok menyatakan bahwa menolong orang lain atau melakukan perbuatan baik memberikan kepuasan fisik serta menghilangkan rasa sakit bagi orang yang melakukan itu.

"Bertindak altruistik tidak hanya melegakan rasa sakit fisik akut di antara orang dewasa yang sehat, tetapi juga rasa sakit kronis di antara pasien kanker," tulis para peneliti seperti dilansir dari New York Post pada Jumat (3/1/2020).

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Khasiat Kecambah Ternyata Mampu Berantas Kanker 14 Kali Lebih Ampuh

Studi ini diterbitkan pada hari Senin pekan ini di jurnal Proceedings of National Academy of Sciences di Amerika Serikat.

Untuk penelitian ini, para peneliti melakukan studi terhadap 280 orang. Dalam studinya, para peneliti melakukan dua studi awal dan tiga eksperimen pada para peserta.

Baca Juga: Sering Dilakukan, Kesalahan Meminum Obat yang Bisa Berakibat Fatal

Di percobaan pertama, para relawan yang diambil darahnya usai gempa bumi ditemukan memiliki lebih sedikit rasa sakit ketimbang mereka yang melakukannya secara rutin melakukan itu. Kondisi ini juga terjadi meski jarum yang digunakan relawan lebih besar.

Dalam percobaan kedua, rasa sakit pada pasien kanker berkurang signifikan ketika mereka memasak dan membantu bersih-bersih untuk orang lain di pusat perawatannya.

Kondisi ini terlihat usai dibandingkan dengan ketika para peserta melakukan kegiatan tersebut untuk diri sendiri.

Temuan dari percobaan ketiga menemukan bahwa partisipan merasa lebih sedikit rasa sakit ketika tangannya diberikan sengatan listrik, seusai memberikan uang untuk membantu anak yatim.

Baca Juga: Aturan Keselamatan Baru Transportasi di Malaysia yang Patut Ditiru, Penumpang Duduk di Belakang Tak Pakai Seat Belt Denda Setara 1 Juta Rupiah!

Dalam pemindaian MRI otak peserta, peneliti menemukan bahwa perbuatan baik mampu menonaktifikan bagian otak yang mencatat stimulasi menyakitkan yaitu medial prefrontal cortex.

Penulis studi mencatat bahwa cara ini memiliki potensi untuk dimasukkan dalam perawatan nyeri dan serta terapi perilaku. (*)

#berantasstunting