BACA JUGA: Penderita HIV di Bekasi Terbanyak Pria Penyuka Sesama Jenis, Kurang Bahagia di Rumah dengan Istrinya
Meski demikian produksi rokok baru meroket setelah mesin baru dikembangkan James Albert Bonsack dari Amerika Serikat pada 1880-an.
Mesin buatan Bonsack ini bisa menggenjot produksi rokok dari hanya 40.000 batang hingga sekitar 4 juta batang dalam sehari.
Pengguna rokok menigkat pesat di dunia Barat pada abad ke-20. Misalnya, di AS pada awal abad ke-20 tercatat konsumsi rokok rata-rata hanya 54 batang per orang setiap tahunnya.
Namun, pada 1965 konsumsi rokok di Amerika Serikat melonjak menjadi 4.295 batang per kapita per tahun. Saat itu 50 persen pria dan 30 persen perempuan menghabiskan 100 batang rokok dalam setahun.
BACA JUGA: Belum Banyak yang Tahu, Jamur Mampu Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Pada 2000, konsumsi rokok di AS anjlok hingga 2.092 batang per orang per tahun. Dan pada 2016 kembali turun menjadi 1.691 batang rokok per orang per tahun.
Namun, secara global jumlah konsumsi rokok di dunia masih amat tinggi yaitu mencapai 5,7 triliun batang rokok setahun.
Di negara-negara maju jumlah penikmat memang rokok terus menurun, tetapi tidak demikian di negara berkembang yang jumlah pengguna rokok semakin meningkat.
Seperti dimuat dalam situs tobaccoatlas.com, pengguna rokok di negara berkembang malah bertumbuh.