GridHEALTH.id - Masalah stunting sebenarnya cukup sederhana.
Dimana penyebab kondisi kronis ini tak lain dan tak bukan adalah masalah asupan kurang gizi yang cenderung buruk pada ibu maupun anaknya.
Akan tetapi stunting ini menjadi begitu rumit ketika pemicunya tidak dihindari dan diatasi dengan baik.
Ada banyak pemicu stunting, salah satunya adalah gaya hidup tidak sehat yang dilakukan orangtua seperti merokok.
Baca Juga: Berantas Stunting : Kenali 6 Penyebab Berat Badan Anak Susah Naik
Terkait hubungan merokok dengan penyebab anak stunting ini diungkap oleh sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia beberapa tahun lalu.
Dilansir dari nakita.id, Teguh Dartanto, PhD, penanggung jawab penelitian sekaligus Kepala Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, mengatakan risiko anak mengalami stunting meningkat jika orangtuanya merokok.
"Anak-anak yang orangtuanya merokok memiliki pertumbuhan berat badan 1,5 kilogram lebih rendah.Tinggi badannya juga, pertumbuhan tinggi badan anak lebih rendah 0,34 sentimeter," ujar Teguh, Senin (25/6/2018).
Dimana penelitian tersebut dilakukan oleh Tim Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia menggunakan dataset longitudinal tahun 1997-2014 dari Indonesian Family Life Survey.
Hasilnya, konsumsi rokok meningkat dari 3,6% di tahun 1997 menjadi 5,6% di tahun 2014.
Baca Juga: Bisa Perbaiki Kesehatan Mental, Agnez Mo Liburan Ke Bali dan Tampak Anggun Mengenakan Baju Adat
"Setelah memperhitungkan berbagai faktor, mulai faktor genetik, lingkungan, dan ekonomi, ditemukan bahwa anak yang ayah atau ibunya merokok atau malah kedua orangtuanya merokok, berisiko mengalami stunting 5,5% lebih tinggi," ungkapnya.
Karena itu menurut Teguh, kampanye dan aktivitas pengendalian rokok masih perlu terus digencarkan dan ditingkatkan.
Baca Juga: Berita Kesehatan Demam; Air Rebusan Kunyit Ampuh Redakan Gejala Demam, Tak Kalah Dari Obat Kimia
Sebabnya, dampak rokok tidak hanya berpengaruh terhadap perokoknya saja, namun juga keturunan dan orang-orang lain di sekitarnya.
"Indonesia saat ini ada di middle-income country. Target untuk jadi high-income country akan sulit dicapai jika sumber daya generasi berikutnya lebih pendek dan kurang cerdas dibandingkan negara lain," kata teguh.
Baca Juga: Berita Kesehatan Flu: Paparan Asap Rokok dan Virus Influenza Dapat Cegah Kinerja Obat
"Ditambah, biaya yang seharusnya bisa untuk menambah kebutuhan gizi keluarga, malah tersedot untuk konsumsi rokok," sambung Teguh.(*)
#berantasstunting