Find Us On Social Media :

Jangan Lagi Gunakan Ubi Jalar Sebagai MPASI, Salah Satu Penyebab Bayi Sering Sembelit

Ubi Jalar bahaya bagi bayi jika dijadikan MPASI, begitu juga jagung dan kentang.

GridHEALTH.id - MPASI bisa diberikan setelah bayi menginjak usia lebih dari 6 bulan.

Hal ini dilakukan demi mencukupi kebutuhan gizi bayi selain nutrisi yang didapatkan dari ASI.

Sayangnya pemberian menu MPASI untuk bayi ini ternyata tidak bisa sembarangan.

Sebab ada beberapa makanan yang justru membahayakan kesehatan si bayi ketika dijadikan MPASI.

Baca Juga: Berita Kesehatan MPASI: Sering Disebut Pengganti Karbohidrat, Ubi Jalar Tak Boleh Diberikan pada Bayi

Makan tersebut adalah ubi jalar yang merupakan salah satu makanan sumber karbohidrat.

Meski karbohidrat penting untuk bayi, sayangnya ubi jalar juga ternyata mengandung terlalu banyak serat.

Sebab saat bayi terlalu banyak mengonsumsi serat, hal ini akan membuatnya kenyang dan justru memicu sembelit.

Sembelit atau konstipasi diketahui adalah istilah yang sering digunakan untuk menyebut gangguan kesehatan sulit buang air besar.

Ekskresi feses yang tidak lancar mungkin terdengar seperti masalah sepele, namun bila  dibiarkan bisa mendatangkan risiko kesehatan yang lebih besar. Apalagi jika konstipasi terjadi begitu sering.

Baca Juga: Puluhan Orang di Gunungkidul Positif Antraks, Penyakit Apa Itu?

Sembelit bisa dikatakan akut jika sudah berlangsung lebih dari 3 hari. 

Terkait hubungan ubi jalar yang bisa memicu sembelit ini diungkap oleh Dr. Klara Yuliarti Sp. A(K) ditemui dalam cara Bedah Buku: Kenali Keunikan Saluran Cerna Anak untuk Nutrisi yang Optimal di Jakarta (28/12).

Bahkan tak hanya ubi jalar, jagung dan kentang pun disebut sama saja.

"Jangan berikan jagung, kentang atau ubi sebagai pengganti karbohidrat dalam MPASI bayi.

Sebab serat yang terkandung dalam jagung, kentang atau ubi itu banyak.

Baca Juga: Hanya di Indonesia, Odol Menjadi Obat untuk Kulit Melepuh Akibat Terkena Benda Panas atau Api

Serat jika dikonsumsi berlebih justru akan membuat kanyang dan memicu sembelit pada bayi," jelasnya.

Padahal Klara menyebutkan bahwa kebutuhan serat bayi hanya sebesar 5 gram saja per harinya.

"Bayi hanya butuh serat sebanyak 5 gram. Jika bayi mulai makan nasi dan daging itu sudah mencukupi 5 gram serat," tutupnya.

Variasi menu MPASI memang penting supaya anak banyak kenal aneka makanan juga rasa, dan tentunya dia bisa mendapat aneka zat gizi yang baik untuk tumbuh kembangnya.

Tapi menentukan variasi menu MPASI tidak mudah, walau sudah melihat-lihat referensi, tetap saja membingungkan. 

Baca Juga: TKI Ini Nekat Campurkan Nasi Dengan Air Kencing dan Darah Haid Untuk Majikannya di Singapura

Oleh sebab itu, ibu mungkin akan sangat berhati hati untuk menentukan menu MPASi untuk Si Kecil.

Penting diketahui, orangtua harus memberikan makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak sebagai sumber energi pada bayi yang mendapat MPASI.

Baca Juga: Lolos Seleksi Penilaian Keluarga, Seperti Inilah Sosok Calon Istri Sule yang Membuatnya Semakin Sehat

Selain karbohidrat dan lemak, makanan yang mengandung protein hewani juga harus diberikan.

Vitamin dan mineral yang juga harus diberikan pada makanan pendamping ASI terutama zat besi, seng dan vitamin A karena kandungan zat tersebut pada ASI sudah tidak dapat mengejar kebutuhan bagi si bayi. (*)

 

 #berantasstunting