"Melaporkan kematian remaja akibat EVALI sangatlah tragis. Kami melihat kerusakan paru-paru yang parah hingga kematian. Keduanya dapat terjadi dalam waktu penggunaan yang singkat dari produk-produk ini," kata Direktur Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Dallas sebagaimana dikutip Time.
Sebelum kematian remaja di Texas ini, kematian termuda yang dilaporkan akibat vape ini adalah remaja Bronx berusia 17 tahun.
Baca Juga: Korban Vape Pertama di AS, Dokter Sampai Lakukan Transplantasi Paru-paru Ganda
"Saya khawatir bahwa anak-anak muda memiliki ketergantungan dan potensi gangguan perkembangan saraf dari nikotin pada rokok elektrik," kata Ketua American Academy of Pediatrics Tobacco Consortium, Dr. Karen Wilson, sebagaimana dikutip Insider.
Rokok elektrik, atau vape, bekerja dengan memanaskan cairan untuk menghasilkan aerosol (partikel zat di udara yang bisa berupa debu, kabut, awan, atau asap) yang dihirup ke paru-paru.
Cairan tersebut dapat mengandung nikotin, tetrahydrocannabinol (THC), minyak cannabinoid (CBD) atau minyak ganja, serta zat tambahan lainnya.
THC adalah senyawa ganja atau obat halusinogen psikoaktif yang menimbulkan efek halusinasi.